Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air per 7 November 2025

Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) melaporkan sejumlah kejadian bencana terjadi di beberapa wilayah Indonesia hingga Kamis (6/11) pukul 07.00 WIB.

Salah satu kejadian yang tercatat adalah peristiwa angin puting beliung yang melanda wilayah Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (2/11).

Kejadian ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang, menyebabkan kerusakan di wilayah Desa Berora, Kecamatan Lopok. Fenomena cuaca ekstrem tersebut berlangsung cukup cepat, tetapi menimbulkan dampak yang signifikan bagi masyarakat setempat.

Berdasarkan data sementara, sebanyak kurang lebih 185 jiwa terdampak akibat peristiwa ini. Angin kencang mengakibatkan kerusakan pada sekitar 55 unit rumah dengan kategori rusak ringan, serta satu unit fasilitas pendidikan yang turut terdampak.

Tidak dilaporkan adanya korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerusakan material cukup mempengaruhi aktivitas warga sehari – hari.

Menanggapi kejadian tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa segera melakukan koordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan setempat.

Tim BPBD juga telah menyalurkan bantuan logistik bagi warga terdampak serta melakukan asesmen cepat di lokasi kejadian untuk memastikan kebutuhan mendesak dapat segera terpenuhi. Hingga Kamis (6/11), kondisi di lapangan telah berangsur kondusif.

Selain di Nusa Tenggara Barat, bencana juga dilaporkan terjadi di wilayah Kalimantan Tengah akibat curah hujan tinggi yang memicu banjir.

Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah, pada Selasa (4/11) pukul 17.03 WIB, menyebabkan terjadinya banjir di Desa Parang Kampeng, Kecamatan Teweh Tengah. Curah hujan yang tinggi dalam waktu cukup lama membuat debit air meningkat dan meluap ke pemukiman warga di sekitar wilayah tersebut.

Akibat peristiwa ini, sebanyak kurang lebih 28 kepala keluarga terdampak, dengan sekitar 28 unit rumah terendam banjir.

Meski tidak ada laporan korban jiwa, banjir ini sempat mengganggu aktivitas masyarakat dan menyebabkan sebagian warga harus mengamankan barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.

Menindaklanjuti kejadian tersebut, BPBD Kabupaten Barito Utara segera berkoordinasi dengan aparat desa setempat untuk melakukan pendataan terhadap dampak yang ditimbulkan.

Upaya pemantauan kondisi cuaca dan kesiapsiagaan masyarakat juga terus dilakukan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir susulan apabila curah hujan kembali meningkat. Hingga kini, kondisi banjir di Desa Parang Kampeng dilaporkan telah surut sepenuhnya.

Baca Juga:  Laporan Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Indonesia pada 31 Agustus 2025

Sementara itu, cuaca ekstrem serupa juga terjadi di wilayah Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Ciamis. Hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang melanda wilayah tersebut pada Rabu (5/11) pukul 13.14 WIB.

Peristiwa ini mengakibatkan sejumlah pohon tumbang yang menimpa bangunan, menutup akses jalan, serta merusak berbagai fasilitas umum di beberapa wilayah Kecamatan Sindangkasih.

Data sementara mencatat sebanyak 189 kepala keluarga atau sekitar 636 jiwa terdampak akibat kejadian tersebut. Dari jumlah tersebut, 9 Kepala Keluarga (KK) atau 33 jiwa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kerusakan material sebanyak 169 unit rumah terdampak terdiri dari tujuh unit rumah rusak berat, 22 unit rusak sedang, dan 45 unit rusak ringan. Selain itu, dilaporkan pula kerusakan pada sejumlah fasilitas publik.

Menanggapi kejadian ini, BPBD Kabupaten Ciamis bersama unsur TNI, Polri, dan relawan segera melakukan kaji cepat di lokasi kejadian. Tim gabungan juga melakukan evakuasi dan pembersihan pohon tumbang.

Kondisi terkini berangsur kondusif, dan warga mulai melakukan perbaikan rumah serta pembersihan lingkungan secara gotong royong.

Masih di wilayah Jawa Barat, fenomena cuaca ekstrem juga tercatat melanda Kabupaten Bogor. Hujan disertai angin kencang terjadi pada Selasa (4/11) pukul 14.20 WIB dan melanda Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, sehingga menyebabkan beberapa rumah warga mengalami kerusakan. Berdasarkan data sementara, sekitar 10 KK atau 37 jiwa terdampak dalam peristiwa ini.

Menindaklanjuti kejadian tersebut, BPBD Kabupaten Bogor segera berkoordinasi dengan aparat desa setempat untuk melakukan pendataan terhadap dampak kerusakan yang terjadi.

Upaya pemantauan kondisi cuaca dan kesiapsiagaan masyarakat juga terus dilakukan guna mengantisipasi potensi kejadian serupa. Kondisi di Desa Tlajung Udik dilaporkan telah kembali normal.

Tidak hanya di Pulau Jawa, dampak hujan deras dan angin kencang turut dirasakan di wilayah Sumatera Selatan. Hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang juga terjadi di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, pada Selasa (4/11) pukul 04.00 WIB.

Peristiwa cuaca ekstrem ini menyebabkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan di Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Talang Kelapa.

Baca Juga:  BNPB TEKANKAN KECEPATAN PENANGANAN TANGGAP DARURAT

Berdasarkan data sementara, sekitar 15 kepala keluarga atau 63 jiwa terdampak dalam kejadian tersebut.

BPBD Kabupaten Banyuasin segera menindaklanjuti laporan kejadian dengan melakukan pendataan dan kaji cepat di lokasi terdampak.

Petugas bersama masyarakat turut membantu pembersihan rumah warga yang mengalami kerusakan. Kondisi di wilayah Tanah Mas kini telah berangsur kondusif dan warga mulai memperbaiki rumah masing – masing secara mandiri.

Selain itu, curah hujan tinggi juga menyebabkan banjir di wilayah Jawa Tengah. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada Senin (3/11) pukul 14.00 WIB mengakibatkan banjir di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.

Kejadian ini disebabkan oleh meningkatnya debit air di Sungai Sumber yang meluap ke area pemukiman warga di Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, banjir tersebut berdampak pada lahan pertanian seluas sekitar 10 hektar dan sempat menghambat aktivitas warga.

BPBD Kabupaten Sragen segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta melaksanakan asesmen lapangan untuk memetakan titik kerusakan dan dampak yang ditimbulkan.

Saat ini, kondisi di lapangan telah berangsur membaik dan banjir dinyatakan surut.

Berbeda dengan wilayah lain yang dilanda hujan deras, kondisi sebaliknya terjadi di Sumatra Utara yang mengalami kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan.

Musim kemarau yang berkepanjangan juga mengakibatkan kekeringan dan krisis air bersih di Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatra Utara, pada Kamis (6/11) pukul 17.00 WIB, khususnya di Desa Pasar Sibuhuan, Kecamatan Barumun.

Berdasarkan data sementara, sekitar 100 KK atau 347 jiwa terdampak akibat krisis air bersih ini.

BPBD Kabupaten Padang Lawas segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan asesmen dan menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah terdampak.

Distribusi dilakukan secara bertahap dengan mengutamakan rumah tangga yang paling membutuhkan. Pemerintah daerah terus memantau perkembangan situasi dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi menghadapi musim kemarau yang masih berlangsung.

Menanggapi berbagai kejadian tersebut, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, baik yang disebabkan oleh hujan deras maupun kekeringan.

Masyarakat juga diharapkan terus memperbarui informasi cuaca dari instansi terkait dan mengikuti arahan BPBD setempat sebagai langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi perubahan cuaca yang ekstrem. I

Kirim Komentar