Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana Periode 24 Agustus 2025

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah peristiwa bencana hingga Minggu (24/8) pukul 07.00 WIB.

Bencana hidrometeorologi seperti banjir, cuaca ekstrem serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Desa Maibua, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah yang menyebabkan banjir pada Sabtu (23/8).

Sebanyak 75 unit rumah dan 180 jiwa terdampak peristiwa ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tolitoli melakukan pendataan dan pendistribusian bantuan logistik kepada warga terdampak yang masih bertahan tinggal di rumah masing – masing.

Berdasarkan pemantauan visual Minggu (24/8), hujan sudah berhenti dan banjir berangsur surut.

Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara pada Jumat (22/8) menyebabkan sejumlah kerusakan rumah di empat kecamatan.

BPBD Kabupaten Serdang Bedagai mencatat sebanyak 328 unit rumah dan satu tiang listrik terdampak.

Selain itu, BPBD bersama tim gabungan dan masyarakat melakukan gotong royong memperbaiki material rumah rusak.

Beralih ke wilayah Sumatra, karhutla terjadi di Kecamatan Halongonan, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatra Utara pada Sabtu (23/8) pukul 13.00 waktu setempat.

Seluas 40 hektare lahan terbakar dan penyebabnya masih dalam proses penyelidikan.

BPBD Kabupaten Padang Lawas Utara melakukan pemadaman darat secara manual menggunakan gepyok dan pompa punggung (backpack sprayer). Api berhasil dipadamkan pada hari yang sama pukul 17.30 WIB.

Peristiwa serupa juga terjadi di Kecamatan Babussalam, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, Sabtu (23/8).

Seluas 2 hektare kebun kakao terbakar dan penyebabnya masih dalam penyelidikan instansi terkait.

BPBD Kabupaten Aceh Tenggara mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran dan api berhasil dipadamkan.

Baca Juga:  LAPORAN PPKM AWAL TAHUN COVID 19 KOTA BEKASI MASIH LEVEL I

Merespons laporan kejadian bencana tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dengan menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu, memastikan saluran drainase berfungsi dengan baik, memangkas material dahan yang mudah patah pada pohon rimbun dan tidak melakukan aktivitas pembakaran.

Apabila melihat titik api, masyarakat diharapkan segera melaporkannya kepada petugas berwenang guna mencegah api meluas.

Selain itu, masyarakat dianjurkan untuk aktif memantau informasi peringatan dini cuaca dari instansi terkait dan mengikuti arahan resmi dari pemerintah daerah, serta petugas di lapangan apabila terjadi situasi darurat bencana. I

Kirim Komentar