Peruri Banjir Pesanan dari Luar Negeri dengan Terbaru Ada e-Paspor Sri Lanka

Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) akan menggarap proyek percetakan e-paspor Sri Lanka.

Adapun Sri Lanka telah sejak lama berlangganan paspor ke perusahaan pelat merah itu.

Direktur Utama Perum Peruri Dwina Septiani Wijaya mengatakan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mendorong perusahaan-perusahaan pelat merah untuk masuk ke pasar global.

Peruri menjadi salah satu di antaranya yang telah menjajakinya sejak lama.

Dwina menjelaskan, pihaknya telah memproduksi berbagai macam produk pesanan dari luar, antara lain uang, perangko, pita cukai, hingga paspor. Salah satu yang terbaru adalah produksi e-paspor Sri Lanka.

“Tahun ini juga kita diminta untuk paspor negara Sri Lanka untuk 5 tahun ke depan karena selama ini mereka bikin dari kita,” kata Dwina, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Peruri sebelumnya telah menandatangani kontrak untuk pencetakan paspor reguler Sri Lanka sejak tahun.

Selain Sri Lanka, Peruri juga pernah menerima pesanan dari negara-negara lainnya, misalnya pesanan perangko dari Filipina, juga produk plat cetak intaglio Thailand.

Peruri juga mendapatkan pesanan dari Nepal, antara lain produk uang kertas (2003-2019), pita cukai (2016-2019), dan prangko (2020-2022).

Lalu, ada juga pesanan dari Argentina untuk produksi uang logam, serta pesanan uang kertas dari Peru tahun 2020-2022.

Meski demikian, Dwina menambahkan, tugas utama Peruri ialah mencetak uang rupiah.

“Jadi kita has been there (go international). Cuman memang tugas utama kita di Peruri adalah cetak uang rupiah. Jadi kita selalu melihat ada ketersediaan capacity nggak,” ungkapnya.

“Kita saat ini melihat, tadinya kita juga mau menunjukkan kalau kita punya kemampuan keluar, tetapi di Indonesia (permintaan produksi produk) ternyata memang masih cukup tinggi. Kita sebetulnya kendalanya nggak ada slot. Jadi mungkin kemarin kita tentu milih banget,” jelasnya.

Baca Juga:  BMKG Dorong Langkah Kolaboratif Atasi Perubahan Iklim di WWF 2024

Selain itu, Dwina menjelaskan, Peruri belum memiliki unit khusus internasional sehingga belum bisa membagi fokus antara permintaan dalam negeri dan luar negeri.

Namun, tidak menutup kemungkinan di tahun mendatang Peruri akan mulai mengembangkan bisnis ke arah pasar luar negeri. I

Kirim Komentar