Potensi Ekraf Masjid Istiqlal sebagai Wisata Religi

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) berencana menghadirkan konten kreator dan komunitas ekonomi kreatif (ekraf) untuk menggali potensi ekonomi kreatif Masjid Istiqlal, Jakarta sebagai destinasi wisata religi.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf) Irene Umar menyatakan, Masjid Istiqlal tidak hanya menjadi tempat ibadah dan destinasi wisata religi, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar.

“Saya melihat peluang untuk lebih mengekspos hal ini melalui konten kreator dan komunitas ekonomi kreatif yang ada di Kemenekraf,” katanya dalam dalam keterangannya.

Mengenai gagasannya ini, Wamenekraf Irene menilai banyak potensi yang masih bisa dikemas terkait dengan Masjid Istiqlal sebagai destinasi wisata religi.

Menurutnya, kunjungan wisatawan ke masjid tidak hanya sekadar untuk berwisata, tetapi juga dapat memberi dampak ekonomi nyata bagi masyarakat melalui berbagai aktivitas kreatif.

Dia menjelaskan, Kemenekraf siap memperkuat ekosistem kreatif di Masjid Istiqlal melalui kolaborasi dengan konten kreator dan komunitas ekonomi kreatif secara berkala.

Hal ini diharapkan dapat menghadirkan berbagai tema menarik serta meningkatkan potensi ekonomi kreatif di Indonesia.

“Kita bisa bawa komunitas kreatif ke sini secara berkala dengan topik yang berbeda – beda. Banyak orang berpikir wisatawan hanya datang untuk melihat, tetapi sebenarnya ada lebih banyak hal yang bisa dilakukan. Kita perlu memperkuat pemasaran agar wisatawan tahu apa saja yang dapat mereka eksplorasi di sini,” tutur Irene.

Dia menyambut baik pernyataan Menteri Agama Nasaruddin Umar, yang menegaskan bahwa Masjid Istiqlal dapat menjadi wadah bagi para pelaku ekonomi kreatif dalam berkontribusi untuk Indonesia Emas 2045.

Menurut Nasaruddin, Kemenkraf dapat memberi gagasan dan berkolaborasi dalam memanfaatkan berbagai sudut di Masjid Istiqlal.

“Kami membuka kesempatan bagi Kemenekraf untuk berkolaborasi dalam memanfaatkan beberapai area di Masjid Istiqlal yang luasnya mencapai dua hektare. Dengan begitu, kita bisa menciptakan lebih banyak peluang bagi industri kreatif,” jelasnya.

Baca Juga:  ANGKASA PURA AIRPORTS SELENGGARAKAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKSPOR INDONESIA

Dia berharap kolaborasi ini dapat menghadirkan inovasi baru dalam pengembangan ekonomi kreatif yang berdampak pada ekonomi masyarakat.

Dengan adanya dukungan dari Kemenkraf, Masjid Istiqlal dapat lebih maksimal untuk menjadi pusat aktivitas yang berdampak positif bagi masyarakat.

“Dengan langkah ini, diharapkan Masjid Istiqlal tidak hanya jadi ikon spiritual, tetapi juga simbol kolaborasi antara agama, seni, dan ekonomi kreatif yang dapat memperkuat identitas budaya Indonesia di tingkat global,” ungkapnya. I

 

Kirim Komentar