Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur untuk meninjau perkembangan pembangunan fasilitas pendukung Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Kamis (21/9/2023).
Kunjungan kali ini akan meninjau perkembangan Pusat Persemaian Mentawir dan melakukan pemutaran tuas sebagai tanda penutupan pintu bendungan untuk pengisian awal air di Bendungan Sepaku Semoi.
Pada sore hari, Presiden diagendakan untuk melaksanakan ground breaking Hotel Nusantara IKN yang berlokasi di Kawasan IKN.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja ini, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Pembangunan dua infrastruktur Sumber Daya Air tersebut bertujuan untuk mencukupi kebutuhan air baku di kawasan IKN Nusantara.
Plt. Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan, bendungan yang berada di Kecamatan Sepaku ini nantinya diproyeksikan sebagai infrastruktur penyediaan kebutuhan air baku dan pengendalian banjir di kawasan IKN Nusantara.
“Setelah pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku selanjutnya disiapkan pompa air bakunya secara bertahap. Pada tahun 2023 disiapkan pompa air baku dari bendungan berkapasitas 300 liter/detik,” kata Jarot.
Untuk pompa air baku intake Sungai Sepaku, lanjutnya, pada tahap awal disiapkan empat pompa masing-masing berkapasitas 600 liter/detik.
“Yang akan dioperasikan sebanyak tiga pompa dan satu pompa sebagai cadangan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Harya Muldianto menuturkan, Bendungan Sepaku Semoi dapat menyuplai kebutuhan air baku sebesar 2.500 liter/detik, sebanyak 2000 liter/detik untuk IKN Nusantara dan sisanya 500 liter/detik untuk Kota Balikpapan.
Selain bendungan, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan Intake Sungai Sepaku berkapasitas 3.000 liter/detik.
Harya menambahkan, Intake Sungai Sepaku ini dibangun dengan konsep Bendung Gerak (obermeyer) dan memiliki lebar bendung 117,2 meter, serta tinggi bendung 2,3 meter.
“Intake Sungai Sepaku dibangun untuk menyediakan air baku sebesar 3.000 liter/detik yang kami kerjakan mulai dari Oktober 2021, sampai dengan April 2023,” tutur Harya.
Adapun pekerjaan meliputi tubuh bendung (main dam), dinding bendung, feeder canal, kantong lumpur, dinding hilir dan hulu, pekerjaan apron, kolam olak, serta pekerjaan Building Information Modelling (IBM).
Untuk diketahui, bendungan menurut Peraturan Menteri PUPR Nomor 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan mendefinisikan bendungan adalah bangunan yang berupa urukan tanah, urukan batu dan beton, yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air.
Dapat pula dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang, atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk.
Intake adalah suatu struktur yang dibangun pada sumber air, yaitu sungai, danau atau waduk untuk mengarahkan air ke suatu kolam didalamnya agar dapat diteruskan ke komponen lain dengan andal. I