Presiden WWC Puji Persiapan Indonesia untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon memuji persiapan yang dilakukan Indonesia terkait helatan World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali.

Dia menilai persiapan WWF di Bali paling profesional dibanding penyelenggaraan WWF sebelumnya.

“Sejak awal 30 tahun lalu, ini yang paling profesional, paling efisien yang pernah saya lihat,” kata Loic dalam keterangannya.

Dia turut menyaksikan ritual Segara Kerthi dan perayaan Tumpek Uye yang mengawali helatan WWF ke-10 di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, Denpasar, pada Sabtu sore.

Ribuan delegasi juga turut hadir mengikuti prosesi pemuliaan terhadap air menurut tradisi Hindu di Bali itu. “Saya yakin kegiatan sore ini upacara yang luar biasa.”

Menurut Loic, WWF ke-10 di Bali akan menjadi penanda kejayaan diplomasi Indonesia. “Forum ini akan menjadi diplomatic victory untuk Indonesia.”

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, tradisi dan nilai-nilai yang terkandung dalam ritual Segara Kerthi selaras dengan tema Water for Shared Prosperity yang diusung WWF ke-10 di Bali.

Menurutnya, ritual itu merupakan wujud rasa syukur manusia dalam menjaga hubungan harmonis dengan alam.

“Bagi masyarakat Bali, air memang lebih dari sekadar sumber daya, sebagai bagian dari spiritualitas dan kebudayaan,” kata Luhut.

Ritual Segara Kerthi tersebut juga dirangkai dengan perayaan Tumpek Uye, yakni tradisi Bali dalam menjaga hubungan harmonis antara manusia dengan tumbuhan dan hewan.

Prosesi tersebut ditandai dengan pelepasan burung merpati oleh pejabat dan undangan yang hadir.

WWF ke-10 akan berlangsung pada 18-25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali. Forum air terbesar dunia tersebut rencananya dihadiri sebanyak 13.448 orang dari 148 negara.

Baca Juga:  INDONESIA DAN KORSEL PERERAT KERJA SAMA INFRASTRUKTUR BIDANG JALAN DAN JEMBATAN

Adapun, delegasi VVIP terdiri dari delapan kepala negara dan wakil kepala pemerintahan, tiga utusan khusus, dan 38 menteri.

Nantinya, para delegasi berfokus membahas empat hal terkait air. Mulai dari konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), hingga mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters). I

 

Kirim Komentar