Program ketahanan pangan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuning Raka menjadi peluang bagi industri agro di Indonesia untuk lebih berkembang.
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyatakan hal tersebut saat mengunjungi pabrik Syngenta Indonesia di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, baru – baru ini.
Syngenta Indonesia sudah berdiri sejak tahun 1960-an melalui perusahaan legasinya dengan memiliki empat fasilitas industry, yaitu Pusat Riset dan Pengembangan Perlindungan Tanaman (Cikampek – Jawa Barat).
Selain itu, ada pabrik Produk Perlindungan Tanaman (Gunung Putri – Jawa Barat), Fasilitas Pengembangan Benih (Kediri – Jawa Timur) dan Pabrik Pemrosesan Benih (Pasuruan – Jawa Timur).
Kementerian Industri (Kemenperin) mengapresiasi Syngenta Indonesia yang berhasil mengantongi kepercayaan dari pasar dan petani selama puluhan tahun, meningkatkan investasi permesinan, serta mengembangkan ukuran bisnisnya di Indonesia.
“Ini penting karena di tengah situasi pesimisme Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK dan lain – lain, ini menanamkan bahwa sektor yang berhubungan dengan pertanian, memang tidak akan ada PHK. Justru size bisnisnya yang berkembang,” kata Wamenperin Faisol di Bogor.
Kunjungan tersebut turut didampingi oleh Direktur Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Kemenperin Putu Nadi Astuti.
Apalagi, lanjut Wamenperin Faisol, pemerintah memiliki program ketahanan pangan.
“Tentu juga ada peluang yang sangat besar dengan food estate, peluang ini bagi bisnis yang berhubungan dengan sektor pangan,” katanya.
Wamenperin Faisol menambahkan, tantangan yang dihadapi oleh sektor industri agro tidak mudah, termasuk di antaranya luas lahan yang kian sempit, konversi lahan pertanian, berkurangnya jumlah petani dan gempuran produk impor di tengah permintaan pasar yang tinggi.
“Saya kira kalau keseriusan kita betul – betul kita galang di semua lapisan termasuk yang menyediakan kebutuhan bagi produktivitas, seperti pestisida dan herbisida, maka tujuan pemerintah untuk ketahanan pangan bisa berhasil,” ungkapnya.
Sementara itu, President Director Syngenta Indonesia Eryanto menuturkan, pihaknya selama ini berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani melalui visi petani maju.
Dengan visi ini, dia menambahkan, Syngenta Indonesia fokus meningkatkan produktivitas petani untuk menghasilkan panen yang lebih tinggi.
Selain menjadi pemasok bibit dan produk-produk pertanian, Syngenta Indonesia juga melakukan inovasi dengan menyediakan platform daring yang dapat digunakan para petani berkonsultasi mengenai pertanian setiap hari.
“Kami punya dua aplikasi, yakni cropwise grower dan peTani apps dengan pengguna teregistrasi pada 2024 sebanyak 116.000. Di aplikasi ini, petani bisa langsung sharing mengenai penyakit tanaman yang mereka alami,” tuturnya. I