PUPR BANGUN RUSUN 10 MENARA DI KAWASAN INDUSTRI BATANG

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun rumah susun (rusun) 10 menara di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.

Menurut Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, pembangunan rusun diharapkan bisa mendorong perkembangan KITdi Jawa Tengah.

“Rusun itu kedepannya dapat menjadi alternatif tempat tinggal bagi pekerja industri,” ujarnya dalam keterangannya, Minggu (1/5).

Namun demikian, Iwan mengingatkan, pemanfaatan dan peruntukan rusun harus jelas dan sesuai perencanaan.

Sementara itu, Direktur Rumah Susun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Aswin Grandiarto Sukahar menjelaskan, pembangunan rusun pekerja KIT Batang terbagi menjadi tiga paket.

Pertama, empat menara masing-masing lima lantai. Kedua, rusun tiga menara, dengan ketinggian masing-masing lima lantai dan unit hunian tipe barak dengan jumlah unit 66 barak. Ketiga, tiga menara dengan ketinggian lima lantai.

“Hunian di dalam rusun adalah tipe barak dengan jumlah unit 88 barak, sehingga mampu menampung banyak pekerja,” kata Aswin. Untuk tipe unit hunian adalah sebanyak 66 barak.

Rusun di KIT Batang, lanjutnya, merupakan pola baru pembangunan pemerintah, karena menggunakan tanah negara.

Fasilitas yang disediakan oleh pemerintah antara lain jalan lingkungan, jaringan air bersih, sanitasi dan perumahan.

Rusun KIT Batang juga di lengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti tempat ibadah, sarana olahraga dan fasilitas umum lainnya.

Pembangunan KIT Batang merupakan upaya pemerintah mempercepat perekonomian di Jawa Tengah, termasuk dalam rangka mensejahterakan masyarakat sekitar.

“Untuk mendukung KIT Batang ini Ditjen Perumahan Kementerian PUPR membangun 10 menara rusun yang diperuntukkan bagi pekerja industri,” jelas Aswin.

Anggaran untuk pembangunan rusun KIT Batang sebesar Rp351 miliar. Saat ini, progres pembangunannya cukup signifikan.

Rinciannya, pembangunan rusun paket I sebesar 93,34%, paket II sebesar 86,15% dan paket III sebesar 85,36%. I

Baca Juga:  POTENSI BENDUNGAN CIAWI DAN SUKAMAHI JADI DESTINASI WISATA

 

Kirim Komentar

Komentar ditutup.