Jajaran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang dipimpin Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) tentang Sinergi Pemanfaatan Energi Terbarukan di Sektor Industri.
“Terima kasih kepada PLN, terima kasih kepada Kementerian ESDM dan juga terima kasih kepada teman – teman pelaku usaha yang telah turut serta dalam diskusi ini,” kata Wamenperin Riza.
Selain itu, dia menambahkan, tujuan utama dari penggunaan energi terbarukan di sektor industri ini adalah mendukung program pemerintah dalam mencapai net zero emission lebih cepat dari target yang ditetapkan pada tahun 2060, sehingga Indonesia dapat berperan lebih besar dalam mewujudkan komitmen Paris Agreement.
Sebelumnya, usai rapat beberapa waktu lalu dengan Asosiasi Industri Makanan dan Minuman, salah satu topik utama yang dibahas adalah pemanfaatan energi baru terbarukan, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lingkungan pabrik.
“Tentu saja, hal ini tidaklah mudah, mengingat PLN dan Kementerian ESDM menerapkan kuota tertentu untuk implementasi PLTS di sektor industri. Hasil dari pertemuan ini cukup banyak dan positif,” jelas Wamenperin Riza.
Menurutnya, terdapat solusi yang dapat memastikan kedua belah pihak industri sebagai pengguna energi listrik dari PLN dan PLN sebagai pengelola listrik nasional, dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Pertemuan yang dilaksanakan pada Senin 13 Oktober 2025 merupakan tindak lanjut untuk memastikan adanya komunikasi yang lebih baik antara industri dengan PLN dan ESDM dalam rangka pemanfaatan PLTS.
“Apalagi, saat ini banyak negara tujuan ekspor yang memberlakukan syarat agar industri menggunakan energi baru terbarukan. Tentunya, kita harus memenuhi syarat ini agar produk makanan dan minuman Indonesia dapat bersaing di pasar internasional,” ungkap Wamenperin Riza. I


