Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melakukan launching relokasi Intake Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Teluk Buyung PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi di Saluran Air Baku Palanta, Senin (18/9/2023).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, Kadis Perkimtan Provinsi Jawa Barat Indra Maha, Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan, Dirut PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi Ali Imam Faryadi beserta jajaran, Dewas PDAM Tirta Patriot, para Kepala OPD Pemkot Bekasi, dan tamu undangan.
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dalam sambutannya mengatakan, pembangunan Intake SPAM Teluk Buyung PDAM Tirta Patriot guna menyelesaikan persoalan air baku pengelolaan air bersih.
Menurut rencana, pembangunan relokasi Intake SPAM menggunakan Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023 Kota Bekasi sebesar Rp35 miliar.
“Pembangunan intake sebagai upaya melakukan penyelesaian secara struktural solusi kedepan agar air baku PDAM Tirta Patriot tidak selalu bergantung pada Kali Bekasi,” jelas Tri Adhianto.
Diketahui air Kali Bekasi yang menjadi sumber air baku utama PDAM Tirta Patriot tercemar limbah dan kerap menyebabkan produksi air bersih menurun, bahkan sampai berhenti produksi.
Selain dari sumber Air Kali Bekasi, PDAM Tirta Patriot disuplai air baku yang diperoleh dari air Kali Malang, Tarum Barat milik Perum Jasa Tirta II, Kementerian PUPR.
Pembangunan Intake berlokasi di Saluran Air Baku Palanta ini program pipanisasi saluran langsung menuju PDAM Tirta Patriot di SPAM Teluk Buyung.
Kendala yang akan dihadapi pembangunan melewati crossing kereta api di Stasiun Bekasi sangat membutuhkan kehati-hatian dalam pengerjaan.
“Bersama-sama berupaya agar program ini diharapkan nanti berjalan di bulan Januari, dan siap melayani masyarakat dengan air baku mutu yang lebih baik,” katanya.
Dia juga menyinggung komitmen penyelesaian aset layanan air bersih Pemkot Bekasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.
Pemkot Bekasi secara bertahap akan menyelesaikan nilai perpindahan kompensasi aset senilai Rp150 miliar melalui APBD Kota Bekasi 2023-2024.
Sebanyak 62.000 sambungan mencakup 240.000 warga pelanggan di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi.
“Kewajiban akan kita selesaikan satu bentuk komitmen menyelesaikan persoalan pemisahan aset. Kita memiliki visi yang sama dan harapan besar dalam memberikan pelayanan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menyambut baik dan mengapreasiasi upaya Pemkot Bekasi dan PDAM Tirta Patriot melakukan relokasi Intake SPAM Teluk Buyung Tirta Patriot.
“Intake ini menyambung untuk air baku spam di kota Bekasi. Menambahkan kapasitas air yg ada di Kota Bekasi,” tegasnya.
Oleh karena itu, Diana percaya, pemindahan Intake Teluk Buyung ini akan memperbaiki pelayanan dan meningkatkan cakupan kepada masyarakat dan tentu meningkatkan kinerja PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi.
Dia berharap penyerapan pemanfaatan air baku sumber air Kali Malang sebanyak 300 kubik mampu terserap sejalan dengan program peningkatan sambungan layanan air bersih kepada masyarakat berjalan dengan baik.
“Semakin banyak pelanggannya Jatiluhur hanya mendapat 300 liter per detik. Langsung serap. Sampai Agustus 2024, 300 liter per detik terserap, jika masih ada sisa ditambahkan ke Bekasi,” tuturnya.
Diana mengapresiasi laporan kinerja BUMD Tirta Patriot Kota Bekasi dan Pemkot Bekasi secara dalam kategori sehat tiga tahun berturut-turut.
Kota Bekasi total 130.934 sambungan langsung atau pelayanan baru 26% hingga 29%.
“Dilihat dari buku kinerja BUMD setiap tahun bersama auditnya dengan BPKP Perumda PDAM Tirta Patriot masuk kategori sehat dan selama tiga tahun berturut sehat terus. Direktur dan wali kota. Nah, tingkat kehilangan bagus 13,46%. Dari nasional 35% jadi cukup bagus harus ada reward,” ujarnya.
Meski masuk dalam kinerja BUMD sehat tiga tahun berturut nyatanya, ada poin catatan Kementerian PUPR terkait kualitas air bersih yang diproduksi PDAM Tirta Patriot.
Namun, dari segi kualitas yang diterima pelanggan itu hanya 4,18% yang bagus, artinya perlu meningkatkan lagi 26,9% kualitasnya juga bersih.
“Bahwa airnya kotor bayangkan saja. Kita saat ini kemarau panjang, polusi kalau layaknya Bekasi ini kapasitas 700 liter per detik. Kondisi saat ini hanya 3 liter per detik. Hilang ini polusi semakin pekat. Ini tugas kita pemerintah daerah dan pusat,” jelasnya.
Dirut PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi Ali Imam Faryadi menyatakan, dalam menyelesaikan persoalan pelayanan air bersih mendapatkan dukungan Pemkot Bekasi, tidak terkecuali saat kembali terjadi pencemaran Kali Bekasi yang mengganggu produksi air bersih.
Gerak cepat dukung Pemkot Bekasi dengan meresmikan perencanaan intake relokasi air baku Kali Bekasi ke Kali Malang, untuk memenuhi kebutuhan air bagi 40.000 warga di wilayah Utara dan sekitarnya.
“Kita ada izin SIPA 650 lps atau 0.65 kubik. Jadi satu kubik kurang. Pada rapat di BBWS Citarum kita sudah mendapatkan lampu hijau pindah titik dari kali Bekasi ke kali Malang,” ungkapnya.
Terkait dengan relokasi Intake SPAM Teluk Buyung ini pihaknya berharap dukungan semua pihak baik pemerintah pusat, Pemprov Jabar dan Pemkot Bekasi dalam menyelesaikan persoalan air bersih di Kota Bekasi.
“Urgensi dari sebuah relokasi ini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan terkait pengembangan layanan kami di Kota Bekasi,” katanya. I