REVITALISASI TERMINAL TIRTONADI SELESAI SEPTEMBER 2021

Progres selesainya revitalisasi atau pembangunan Terminal Tipe A Tirtonadi Solo pada September 2021. Menyusul rencana menjadikan terminal itu sebagai contoh untuk terminal lainnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, nantinya Terminal Tipe A Tirtonadi akan memiliki berbagai fungsi lainnya selain menjadi simpul transportasi, yakni adanya function hall, sport center, food court, dan pusat kesenian.

“Setelah dari Yogyakarta dan Purworejo, kami memastikan pembangunan dari Terminal Type A Tirtonadi, karena terminal ini akan kita jadikan contoh untuk terminal lainnya,” ujarnya saat peninjauan Terminal Tipe A Tirtonadi bersama dengan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, Sabtu (28/8/2021).

Menurut Menhub, langkah menambah fungsi dari terminal ini merupakan upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi massal seperti bus.

“Saat ini, angka penumpang bus sedang menurun, sehingga perlu adanya pemikiran yang kreatif terkait fungsi apa yang bisa dikolaborasikan dengan transportasi,” jelasnya.

Budi Karya menuturkan, dengan adanya penambahan fungsi terminal tersebut, diharapkan berbagai kalangan baik anak muda, orang tua, hingga penikmat kesenian mau datang ke Terminal Tirtonadi.

Terminal ini dikelola oleh Kemenhub melalui Badan Layanan Umum (BLU), sehingga masyarakat dan swasta bisa menyewa ruang-ruang yang ada di terminal. “Semoga ini bermanfaat untuk masyarakat sekitar.”

Sementara itu, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka mendukung penuh program Kemenhub dalam rangka mengembangkan Terminal Tirtonadi, dengan harapan terminal ini bisa menjadi pemicu percepatan ekonomi di Kota Solo.

“Tadi kami telah berdiskusi masalah Terminal Tirtonadi untuk function hall, sport center, dan tempat kegiatan ekonominya. Menjadi hub-nya warga Solo dan sekitarnya. Harapannya pandemi ini bisa segera selesai dan warga bisa beraktivitas kembali dan terminal ini bisa ramai kembali,” tuturnya.

Baca Juga:  OPTIMALISASI PENGOPERASIAN BENDUNGAN UNTUK ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

Menhub dan Walikota Solo juga membahas rencana pembangunan Simpang Palang Joglo di Solo, Jawa Tengah. Pembangunan itu berupa rel layang atau rel elevasi di persimpangan kereta api sebidang.

“Kami berharap masalah lahan dalam pembangunan Simpang Palang Joglo dengan masyarakat dapat diselesaikan. Pemerintah Daerah dapat membantu sosialisasi, karena pembangunan ini melibatkan berbagai pihak, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, dan lahan milik PT KAI,” ungkap Menhub.

Budi Karya menambahkan, jika elevated Simpang Joglo telah terselesaikan, maka headway kereta api yang saat ini setiap 30 menit sekali bisa dipangkas menjadi lima menit hingga tujuh menit, sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu, pembangunan jalur kereta api elevated dan jalan nasional underpass membuat persimpangan berkurang dari 16 pertemuan dipangkas menjadi tujuh pertemuan. I

Kirim Komentar