Sampai Jumpa pada Peparnas XVIII di Provinsi NTT – NTB

Perhelatan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII resmi berakhir dengan persiapan waktu yang terbatas, ternyata Kota Solo berhasil menjadi tuan rumah yang baik, bagi atlet – atlet disabilitas berlaga.

Hal itu dikatakan Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Senny Marbun, saat penutupan Peparnas 2024 di Stadion Manahan, mewakili atlet disabilitas seluruh Indonesia.

Dia menyampaikan apresiasinya. “Kami merasa lega dan puas terhadap penyelenggaraan Peparnas kali ini. Sukses-sukses, luar biasa. Banyak rekor terpecahkan, banyak air mata terburai karena tercapai citanya mendapatkan prestasi yang diinginkan, juga banyak emosi terpendam karena tak mencapai target,” ujarnya.

Pada ajang tersebut tercipta banyak rekor nasional dan satu rekor internasional, sekaligus menjadi pelengkap prestasi Indonesia, pada olahraga disabilitas.

Senny menyebutkan, beberapa prestasi ditorehkan Indonesia di tingkat internasional. Semua itu tidak lepas dari pembinaan keolahragaan di dalam negeri.

“Kita sudah menjadi raja di ASEAN, ASEAN Para Games di Myanmar kita juara umum, APG di Malaysia kita juara umum, APG Indonesia kita juara umum. Begitu pula APG Kamboja. APG Jakarta pada 2018, kita finish di posisi lima. Paralimpik Tokyo kita dapat dua emas, tiga perak, dan empat perunggu, sedangkan di Paris kita dapat satu emas, delapan perak, dan lima perunggu,” ungkapnya.

Sebelum menutup sambutannya, Senny berharap laga Peparnas di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) juga bisa sukses.

Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo menjelaskan, hasil yang diperoleh di ajang Perpanas XVII merupakan buah kerja sama antarpihak.

Dia berpesan, agar pembinaan olahraga disabilitas bisa tetap lestari di pemerintahan selanjutnya.

“Selamat bagi atlet yang meraih medali dan memecahkan rekor. Bagi yang belum jangan berkecil hati,” ujarnya.

Baca Juga:  Kemendagri Gelar Rakor untuk Persiapan Peparnas XVII Solo 2024

Menteri Dito menegaskan, pada gelaran tersebut Jateng memperoleh predikat Juara Umum, dengan tempat kedua Jawa Barat, diikuti peringkat ketiga Derah Khusus Jakarta.

Chef de Mission Kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta Rumpis Agus Sudarto mengatakan, puas dengan layanan venue hingga transportasi, selama Peparnas XVII di Surakarta.

“Saya sudah beberapa kali Riau, Bandung, Papua dan Solo, yang paling penting aksebilitas dan ke mana pun bisa dilayani. Kalau Solo gradenya 99,” katanya.

Hal serupa diungkapkan perwakilan kontingen Kepulauan Riau Muhammad Ismail dan memberi nilai 9,5 untuk penyelenggaraan Peparnas Surakarta.

Venue Alhamdulillah bagus. Di beberapa tempat mungkin ada venue, transportasi yang kurang, tapi kalau di sini, hotel, venue, transport, dan penginapan, ramah,” ungkapnya. I

 

Kirim Komentar