Sebanyak 997 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Karawang

Banjir melanda wilayah Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat pada Minggu (31/12/2023). Peristiwa ini terjadi setelah hujan deras mengguyur dan memicu luapan Sungai Citarum, Sungai Cibeet dan Sungai Cidawolong sekitar pukul 06.50 WIB hingga masuk ke pemukiman warga.

Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Kamis (4/1/2024), Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat sebanyak 997 jiwa atau 330 KK terdampak banjir.

Adapun limpasan air ini melaju hingga ke Desa Karangligar, Kecamatan Teluk Jambe Barat. Hasil asesmen sementara, terdapat 227 rumah tergenang air dengan ketinggian berkisar antara 20 cm hingga 130 cm.

Atas peristiwa ini, dilaporkan sedikitnya 300 warga terpaksa mengungsi ke kantor desa maupun rumah kerabat terdekat.

Sebagai bentuk respon cepat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang bersama unsur TNI-Polri, aparat desa, linmas, dan relawan melakukan evakuasi dan penanganan darurat dilokasi.

BNPB akan segera memberikan dukungan darurat guna mempercepat penanganan darurat. Adapun bantuan yang akan disalurkan antara lain makanan siap saji 1000 pouch, sembako 500 paket, air mineral 500 dus, dan tenda pengungsi 2 unit.

Lebih lanjut, terkait pemenuhan kebutuhan dasar tim gabungan juga telah mendirikan tenda darurat untuk pengungsian beserta dapur umum. Tekait kesehatan, koordinasi juga terus dijalin dengan Puskesmas Wanakerta untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan dilokasi terdampak.

Pemerintah setempat juga telah menerbitkan SK Siaga Darurat Bencana Banjir, Banjir Bandang, Rob, Abrasi, Longsor dan Pergerakan Tanah, serta Puting Beliung/Angin Kencang Nomor 360/Kep 548-huk/2023 yang berlaku hingga 31 Mei 2024.

Hingga kini, pantauan visual dilaporkan air masih menggenang sejumlah rumah warga. Terkait cuaca, apabila merujuk prakiraan yang dikeluarkan BMKG dua hari kedepan (6/1/2024) untuk wilayah Kabupaten Karawang masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Baca Juga:  Kemenhub Kirim Bantuan Kemanusiaan Peduli Korban Banjir di Kabupaten Demak

Menyikapi hal ini, BNPB menghimbau kepada warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan potensi risiko bencana hidrometeorologi. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lama diharapkan warga yang tinggal di sekitar aliran sungai untuk dapat melakukan evakuasi secara mandiri ke tempat yang lebih aman.

Selain itu, mengingat sudah mulai memasuki peralihan musim, hendaknya untuk membekali informasi seputar prakiraan cuaca melalui InfoBMKG dan potensi risiko bencana melalui InaRISK BNPB. I

Kirim Komentar