Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Aceh Tenggara pada Kamis malam (10/10) menyebabkan bencana banjir.
Debit sungai Lawe Kinga, Lawe Alas, dan Lawe Mamas meningkat drastis, mengakibatkan beberapa tanggul sungai jebol.
Luapan banjir ini merusak lahan pertanian, fasilitas umum, dan permukiman warga.
Berdasarkan data yang diperoleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir melanda delapan kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara.
Kecamatan Bambel menjadi salah satu yang paling terdampak, terdiri dari tujuh desa, yakni Ampera, Lawe Hijo, Lawe Hijo Meutuah, Kuning I, Pedesi, Kuning II, dan Trt. Seperai.
Selain itu, Kecamatan Lawe Sumur juga mengalami dampak signifikan, yang mencakup empat desa, yaitu Setia Baru, Kuta Lesung, Buah Pala dan Trt. Megara Lawe Pasaran Dusun Nasi.
Di sisi lain, Kecamatan Ketambe dan Kecamatan Darul Hasanah juga melaporkan dampak banjir. Di Ketambe, Desa Ketambe terkena imbas, sedangkan di Darul Hasanah, Desa Tanjung Lama mengalami kondisi serupa.
Kecamatan lain yang turut melaporkan kerusakan akibat banjir, termasuk Kecamatan Babul Rahmah, Lawe Bulan, Tanah Alas dan Babussalam, dengan beberapa desa mengalami kerusakan yang cukup signifikan.
Informasi mengenai korban jiwa masih dalam pendataan.
Kerugian materil yang diakibatkan oleh banjir, termasuk empat tanggul jebol, satu jalan desa terdampak, satu jembatan gantung dan kerusakan pada lahan perkebunan, pertanian, serta perikanan warga.
Upaya penanganan banjir, BPBD Kabupaten Aceh Tenggara telah melakukan kaji cepat dan mengerahkan satu unit ekskavator guna menutup tanggul yang jebol.
Tanggul yang jebol masih dalam proses perbaikan. Saat ini, tinggi air mencapai satu meter dan air belum surut.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari wilayah yang rawan banjir.
Pastikan untuk mengikuti informasi terkini dari instansi terkait dan segera evakuasi ke tempat yang lebih aman jika situasi memburuk. I