Sederet Tugas Luhut dari Prabowo di Dewan Ekonomi Nasional

Luhut Binsar Pandjaitan dapat tugas khusus dari Presiden Prabowo Subianto, yaitu memimpin Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) di Kabinet Merah Putih.

Juru Bicara Luhut Jodi Mahardi menjelaskan, DEN bakal menjadi lembaga pemikir utama bagi pemerintah dengan tugas mengidentifikasi hambatan strategis yang menghambat pertumbuhan ekonomi.

“Jadi fokusnya sebagai Economic Think Tank yang berdiri di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden, DEN akan membantu Presiden mengidentifikasi hambatan strategis yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia,” katanya.

Salah satu fokus utama DEN, lanjut Jodi, adalah mencari rekomendasi kebijakan untuk program hilirisasi sumber daya alam, khususnya untuk 26 komoditas strategis yang disebut Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna Perdana.

Kebijakan hilirisasi, masih akan dilanjutkan guna mendukung industrialisasi Indonesia yang berdaya saing global.

Salah satu fokus utama DEN adalah hilirisasi sumber daya alam, khususnya untuk 26 komoditas strategis, guna mendukung industrialisasi yang berdaya saing global.

Prabowo, Jodi menambahkan, meminta Luhut untuk turut serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan sektor industri, pertanian, energi, serta pendidikan unggul yang terintegrasi.

DEN juga akan fokus memberikan rekomendasi kepada Prabowo pada program – program sosial, seperti peningkatan gizi untuk anak-anak dan ibu hamil, serta percepatan kemandirian energi di dalam negeri melalui pengembangan energi baru terbarukan dan ketahanan energi nasional.

Selain itu, DEN juga akan menjalin kerja sama erat dengan berbagai universitas, lembaga riset dan mitra pembangunan internasional, seperti IMF, Bank Dunia dan ADB.

Sinergi ini akan memperkuat peran DEN dalam menghasilkan rekomendasi berbasis data yang kuat, mendukung digitalisasi layanan pemerintahan dan mengoptimalkan pengelolaan sektor keuangan Indonesia.

“Seluruh rekomendasi DEN kepada Presiden akan didasarkan pada kajian yang komprehensif, guna memastikan kebijakan yang diambil dapat diimplementasikan secara efektif dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian Indonesia,” tutur Jodi. I

Kirim Komentar
Baca Juga:  Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,05% di Tahun 2023