Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Belum Luluskan Taruna/Taruni, tapi Sudah Kerja

Sesuai dengan visinya menjadi Pusat Keunggulan atau Center of Excellence di bidang Kedirgantaraan pada tahun 2025, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Yogyakarta terus berupaya menyediakan jasa pendidikan tinggi bidang kedirgantaraan.

Penyediaan jasa pendidikan di antaranya dengan mendidik tenaga profesional yang memiliki ciri – ciri 5T, yakni Taqwa, Teknokrat, Tanggap, Tanggon, dan Trengginas bagi seluruh lapisan masyarakat.

Sebagai upaya membantu mewujudkan cita – cita kesejahteraan bangsa melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya dengan menyelenggarakan pendidikan tinggi di bidang Kedirgantaraan yang unggul dan bermutu dalam rangka membentuk kualitas tenaga-tenaga praktisi yang profesional dalam dunia aviasi/kedirgantaraan.

STTKD Yogyakarta yang berlokasi di Jalan Parangtritis No. 5 atau KM.4, Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini memiliki delapan program studi, yakni Sarjana Strata 1 (S1) Teknis Dirgantara, S1 Teknik Elektro dan S1 Rekayasa Mesin.

Selain itu, program studi Diploma IV (D4) Manajemen Transportasi Udara, Diploma III (D3) Aeronautika, D3 Manajemen transportasi, Diploma I (D1) Pramugari dan Pramugara, serta D1 Ground Handling.

Menurut Staf Ahli Ketua STTKD Yogyakarta Wasfan, sekolah tinggi ini lebih dari sekedar kampus, melainkan sebagai rumah kedua bagi para Taruna/Taruni yang tengah menempuh pendidikan untuk mencapai cita – cita sebagai ahli dirgantara di bidangnya.

“Para Taruna/Taruni STTKD Yogyakarta hadir dengan visi untuk mencetak lulusan yang unggul dan siap menghadapi tantangan dunia kerja, apalagi program pendidikannya memiliki keahlian khusus di bidang kedirgantaraan,” katanya.

Program pendidikan S1 Teknik Dirgantara sudah terakreditasi Unggul, dengan tersedia program pendidikan berlisensi selain Aircraft Maintenance Training Organization (AMTO) juga ada Pramugari dan Aviation Security (Avsec).

Kemudian program studi S1 Rekayasa Mesin, sudah terakreditasi Baik, demikian juga S1 Teknik Elektro, bahkan studi D4 Manajemen Transportasi Udara sudah terakreditasi Baik Sekali.

Baca Juga:  PELAJAR KOTA BEKASI DEKLARASI ANTI TAWURAN DAN ANTI KEKERASAN

Mengenai program Ahli Madya untuk studi D3 Aeronautika, dengan terakreditasi Baik Sekali dan tersedia program Paket Lisensi AMTO A1 dan A4, sedangkan studi D3 Manajemen Transportasi sudah terakreditasi Baik Sekali.

Demikian juga program Ahli Pratama, dengan studi D1 Pramugari dan Pramugara, terakreditasi Baik Sekali, lalu studi D1 Ground Handling juga sudah terakreditasi Baik Sekali.

Berbagai program studi yang tersedia di STTKD Yogyakarta ini, dijelaskan Wasfan didukung oleh berbagai fasilitas penunjang perkuliahan, di antaranya pesawat Boeing 737-200, pesawat Cesna 150, pesawat Cesna 402, Helikopter Bolkow 105, X-ray, dan juga Laboratorium Kebandarudaraan.

“Kami berkomitmen untuk menciptakan kelulusan yang siap pakai di industri penerbangan. Oleh karena itu, berbagai kerja sama juga dilakukan, seperti mencakup proses rekruitmen yang langsung melibatkan perusahaan sebagai mitra,” jelasnya.

Kerja sama dengan para mitra ini menjadi bagian penting dalam kurikulum pendidikan di STTKD, karena Taruna/Taruni akan mendapatkan pengalaman langsung di lapangan yang memberikan wawasan mendalam tentang industri penerbangan, misalnya dalam program magang atau on the job training.

Perusahaan mitra akan menyediakan fasilitas dan kesempatan bagi Taruna/Taruni untuk belajar sambil bekerja, baik di lapangan maupun dalam berbagai unit operasional perusahaan, yang dapat memperkaya pengetahuan, serta keterampilan yang lebih aplikatif dan relevan dengan kebutuhan industri penerbangan.

Bahkan, bagi yang kuliah dan lulus program studi D3 dapat mengikuti perkuliahan RPL atau Rekognisi Pembelajaran Lampau, yakni program perkuliahan yang mengakui capaian pembelajaran sebelumnya untuk melanjutkan pendidikan.

“Jadi, yang hanya kuliah dan lulus D3, bisa dilanjutkan kuliah di STKKD sampai ke tingkat S1 dengan masa kuliah 1,5 tahun, sehingga lulusannya lebih berkualitas dan lebih kompeten di bidang kedirgantaraan,” tutur Wasfan.

Baca Juga:  Kemendagri Pacu Pemda Tingkatkan Kemampuan Numerasi Siswa di Daerah

Pada 23 November 2024, STTKD Yogyakarta sudah melakukan wisuda Taruna/Taruni sebanyak 691 orang, dengan sekitar 250 Taruna/Taruni sudah diterima kerja, meskipun belum diwisuda.

Kompetensi Taruna/Taruni yang menempuh pendidikan di STTKD Yogyakarta tidak diragukan lagi, mengingat proses belajar mengajar lembaga pendidikan ini membentuk kualitas tenaga – tenaga praktisi yang profesional dalam dunia kedirgantaraan. I

 

Kirim Komentar