Sinergi Pemerintah, Dunia Usaha dan Akademisi Jadi Kunci Pembangunan Industri

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza meyakini bahwa sinergi antara pemerintah, dunia usaha dan akademisi merupakan kunci membangun industri yang tangguh, adaptif, serta siap menghadapi tantangan global.

Dia mengatakan hal tersebut saat membuka Forum Bisnis di Paviliun Indonesia dalam rangkaian World Expo 2025 Osaka bertempat di Paviliun Indonesia, Osaka Jepang pada Senin, 6 Oktober 2025.

Forum Bisnis di Paviliun Indonesia World Expo 2025 Osaka adalah acara penting yang diselenggarakan untuk mempromosikan investasi, memperluas akses pasar global dan memamerkan potensi industri, serta ekonomi Indonesia, termasuk di sektor produk halal, berkelanjutan dan kawasan ekonomi khusus.

Berbagai forum dan diskusi panel telah digelar, menghasilkan komitmen investasi miliaran dolar Amerika Serikat dan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan mitra Jepang. 

“Semoga forum ini menghasilkan langkah – langkah konkret dan kerja sama nyata yang memberikan manfaat bagi pembangunan industri di Indonesia dan dunia,” katanya dalam keterangannya.

Menurut Wamenperin Riza, forum ini memiliki arti strategis, bukan hanya untuk menampilkan potensi industri nasional, tetapi juga sebagai sarana memperkuat kemitraan global dalam mewujudkan pertumbuhan industri yang berkelanjutan, inklusif dan berdaya saing tinggi.

Kegiatan ini diawali dengan penandatanganan dua perjanjian penting, yakni kerja sama antara Kementerina Perindustrian (Kemenperin) dan NEDO dalam pengembangan teknologi berkelanjutan, serta Conditional Sale and Purchase Agreement antara Artha Industrial Hill Industrial Estate dan PT Liugong Machinery Manufacturing Indonesia, yang mencerminkan kepercayaan investor terhadap potensi industri Indonesia.

“Kemenperin terus berkomitmen mendorong transformasi industri melalui penguatan hilirisasi, peningkatan nilai tambah dan penerapan prinsip keberlanjutan yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs),” ungkap Wamenpeirn Riza..

SDGs adalahTujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang merupakan agenda global dengan kesepakatan negara – negara anggota Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) untuk mencapai masa depan yang lebih baik, adil dan lestari bagi semua orang pada tahun 2030, yang mencakup 17 tujuan dan 169 target. 

Baca Juga:  Perkuat Posisi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, Kemenhub Gelar Sosialisasi Penerapan Unclos 1982

Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka mencatat komitmen investasi senilai US$23,8 miliar dari berbagai sektor strategis.

Angka tersebut dihimpun melalui rangkaian forum bisnis dan pertemuan bilateral sejak pembukaan pada April hingga pertengahan September 2025.

Komitmen tersebut meliputi industri hijau, ekonomi kreatif, perdagangan, pengelolaan limbah, pariwisata, dan sektor berkelanjutan lainnya.

Secara rinci, Paviliun Indonesia telah menggelar 64 Business Forum dan One on One Meeting, menghasilkan 10 nota kesepahaman (MoU), sembilan Letter of Intent (LoI), satu Joint Venture Agreement, dan 11 indikasi kesepakatan paket wisata.

Selain capaian investasi, Paviliun Indonesia juga menarik perhatian publik. Hingga pertengahan September, jumlah kunjungan resmi menembus 2,8 juta orang sejak dibuka pada 13 April 2025. I

 

 

Kirim Komentar