Sebanyak 100 Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) dari sekitar 2.912 BLKK yang terdaftar di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah terpilih sebagai Inkubator Kewirausahaan tahun 2022.
Menurut Direktur Bina Kelembagaan Pelatihan Vokasi Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (Ditjen Binalavottas) Kemnaker Agung Nur Rohmad, ke-100 BLKK itu akan memasuki babak baru dalam pengembangan inkubasi bisnis.
“Dari sebanyak 123 BLKK yang terbaik dari 2.912 BLKK yang terdaftar, terpilih 100 BLKK yang akan dikembangkan menjadi Inkubator Kewirausahaan,” katanya saat penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Balai Latihan Kerja Komunitas Tahun 2022 dengan tema Akselerasi BLK Komunitas untuk Mendukung Perluasan Kesempatan Kerja di Jimbaran Bali, Selasa (13/9/2022).
Hasil pemilihan 100 BLKK tersebut tidak hanya dari pembahasan Kemnaker dan Forum Koordinator Nasional (FKN) BLK Komunitas yang dipimpin oleh Muhammad Ghozi Al Fatih, serta studi akademis dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya yang dipimpin oleh Profesor Rubaidi.
Namun, Agung menambahkan, dari ke-100 BLKK tersebut masih harus melalui kegiatan validasi kelembagaan, yakni akan dilakukan cek dokumen kelembagaan sebelum memasuki tahap program pelatihan Inkubator Kewirausahaan.
“Jadi, nanti jika di cek kelembagaannya tidak valid atau antara tes wawancara dan kenyataannya berbeda, maka bisa jadi BLKK yang terpilih itu dicoret untuk selanjutnya digantikan dengan BLKK yang lainnya sesuai data dan hasil wawancara,” tuturnya.
Lima nama BLKK di antara 100 BLKK yang terpilih adalah BLKK PCNU Kabupaten Batang, BLKK Riyadlus Solihien Kabupaten Serang di Provinsi Banten dan BLKK Ademos Indonesia di Kabupaten Bojonegoro.
Selain itu, BLKK Al Ikhlas di Kabupaten Ciamis dan ada juga BLKK Giri Kusuma di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.
Usai validasi kelembagaan, Agung menjelaskan, segera disusun program pelatihan Inkubator Kewirausahaan untuk 100 BLKK terpilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing BLKK.
Agung menegaskan bahwa proses pelatihan akan dilakukan di Balai Latihan Kerja (BLK) setempat, untuk BLKK yang ada di wilayah Jawa Barat akan dilakukan di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi atau di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung, untuk yang ada di wilayah Jawa Tengah di BBPVP Semarang dan untuk di Jawa Timur akan dilatih di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (Binalavottas) Kemnaker Budi Hartawan menuturkan, pada tahun 2022 telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama Pembangunan BLKK kepada 850 lembaga.
“Dengan penambahan BLK Komunitas setiap tahunnya, Kemenaker melalui Ditjen Binalavotas akan menambah target output pelatihan vokasi sebanyak 232.000 peserta pelatihan,” tuturnya.
Menurut dia, salah satu caranya adalah dengan memaksimalkan sarana dan prasarana yang dimiliki BLKK dan diiringi dengan peningkatan mutu dan kualitas BLKK agar lebih kredibel dan mandiri.
“Proram BLK Komunitas di Indonesia patut dibanggakan, karena masuk dalam perhatian dalam ajang sekelas,” jelas Dirjen Budi. I