TNI Angkatan Udara (AU) ikut melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai hari ini, Senin (6/1/2025).
TNI mengoperasikan dapur umum di 7 Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) untuk menyiapkan makanan kepada sekolah – sekolah.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tonny Harjono menyampaikan TNI AU telah membuat satuan tugas (satgas) untuk program Makan Bergizi Gratis.
Satgas tersebut dipimpin oleh Irjen TNI AU dan Aspot Irjen KSAU.
“Kita sudah menyiapkan tujuh lanud di Pulau Jawa yang sudah dipilih sebagai pilot project untuk mendukung pelaksanaan program ini. Yang pertama Lanud Halim, Iswahjudi, Abdurrahman Saleh, Surya Darma, Adisutjipto, Adi Soemarmo, dan Sulaiman,” kata KSAU Marsekal Tonny saat acara di Mabes AU, Cilangkap, Jakarta.
Marsekal Tonny menuturkan, pihaknya akan melihat perkembangan dari tujuh lanud di Pulau Jawa dalam membantu menjalankan program prioritas Makan Bergizi Gratis.
Dia juga memastikan sudah memberi instruksi agar semua lanud ikut bersiap membantu program ini.
“Ini memang sengaja kita pilih Lanud yang berada di Jawa dulu, nanti kita melihat progres atau perkembangan ke depan. Saya sudah instruksikan untuk seluruh Lanud jajaran Angkatan Udara untuk bersiap mendukung program makan bergizi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kasidpenau) Marsma Ardi Syahri menegaskan bahwa pada tahap awal tujuh Lanud.
“Berarti ada tujuh dapur yang rata – rata dapat menyiapkan rentang 4.000 porsi hingga 6.000 porsi makan bergizi,” katanya kepada wartawan.
Ketujuh Lanud itu adalah Lanud Halim Pedanakusuma Jakarta, Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Lanud Suryadarma Subang, Lanud Atang Sendjaja Bogor, Lanud Iswahjudi Magetan, Lanud Husein Sastranegara dan Lanud Sulaiman Bandung.
Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menjelaskan, program MBG dilakukan dengan pelaksanaan serentak di seluruh Indonesia mulai hari ini, Senin (6/1/2025). “Seluruh Indonesia, diwakili tiap provinsi.”
Dia menuturkan, program MBG akan melibatkan para Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) dengan tingkat antusiasme warga untuk menjadi mitra program yang relatif tinggi. I