Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meresmikan 1.014 Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas sebagai upaya mewujudkan program prioritas menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten.
Peresmian BLK tersebut dilakukan dalam acara Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan serta peresmian BLK Komunitas Tahun 2020 di Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (8/6/2021).
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua DPR RI A. Muhaimin Iskandar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, dan Bupati Tasikmalaya, Pangdam III Siliwangi, Kapolda Jawa Barat, serta pimpinan Pondok Pesantren Cipasung.
Menurut Ma’ruf Amin, saat ini persaingan dunia sudah semakin ketat, sehingga kecepatan, ketepatan, dan efisiensi harus menjadi fondasi penting untuk bersaing, termasuk persaingan di sektor ketenagakerjaan.
“Tantangan nyata yang dihadapi adalah langkah- langkah strategis apa yang harus kita lakukan dalam menyiapkan SDM yang mampu menghadapi tantangan di masa depan yang diisi oleh teknologi digital, seperti big data, artificial intelligent, internet of things,” katanya.
Wapres menjelaskan, salah satu upaya penyiapan SDM, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan telah membuat program BLK Komunitas sejak tahun 2017.
Tujuannya adalah mendekatkan akses pelatihan vokasi kepada masyarakat, mencetak SDM unggul, dan memberikan bekal keterampilan, serta kompetensi kerja.
BLK Komunitas adalah unit pelatihan vokasi pada suatu komunitas di Lembaga Pendidikan Keagamaan Non Pemerintah yang meliputi pondok pesantren, seminari, dhammasekha, pasraman, serta komunitas Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Alhamdulillah, pada tahun 2020, Kementerian Ketenagakerjaan telah membangun 1.014 BLK Komunitas, sehingga secara keseluruhan pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan telah berhasil mendirikan 2.127 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” tutur Ma’ruf Amin.
Agar pembangunan BLK Komunitas semakin relevan dengan tujuan pendiriannya, Wapres Ma’ruf mendorong kejuruan pelatihan terus dikembangkan dengan menyesuaikan kebutuhan pasar kerja dan dunia industri.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan, adanya BLK Komunitas diharapkan memberikan bekal keterampilan teknis produksi atau keahlian vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja bagi komunitas, pekerja, dan masyarakat umum.
“Di samping itu, Kemnaker juga menyiapkan program untuk melatih tenaga instruktur dan pengelola BLK Komunitas, agar mereka mampu mengelola BLK Komunitas dengan baik,” ujar Menaker.
Kemnaker kini telah mengembangkan program pelatihan vokasi di BLK Komunitas menjadi 23 kejuruan, di antaranya kejuruan Teknik Otomotif, Teknik Pendingin (Refrigerasi), Teknik Las (Welding), Teknik Konstruksi Furniture dan Kriya Kayu (Woodworking), dan Teknik Perkapalan. I