PEMERINTAH SIAPKAN BANTUAN KEMANUSIAAN PENANGANAN BENCANA BANJIR KE LIBYA

Bencana banjir yang melanda beberapa wilayah yang berada di negara Libya pada beberapa waktu lalu, berdampak pada 884.000 orang, 6.000 jiwa meninggal dunia dan 10.000 orang masih dalam pencarian.

Pemerintah Indonesia bergerak untuk melakukan dukungan percepatan penanganan.

Dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Rencana Bantuan Kemanusiaan Pemerintah Indonesia ke Libya di Kemenko PMK, Jakarta diputuskan bahwa pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan.

Hal itu diungkap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat memimpin rapat.

“Sesuai dengan permintaan dari pemerintah Libya, Indonesia akan memberikan bantuan. Mengingat hubungan diplomatis antar dua negara ini sejak tahun 1991 dan juga kita memiliki hubungan sangat dekat dengan pemerintah Libya dan masyarakat Libya,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia akan memberikan bantuan berupa bantuan logistik dan jasa yang masih dicocokan dengan kebutuhan di lapangan, menunggu kabar dari KBRI Tripoli, sehingga yang dikirim akan betul-betul yang dibutuhkan.

Pengiriman bantuan kemanusiaan ini akan dipimpin oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Koordinasi penanganan ini akan dilakukan oleh kepala BNPB, pengiriman bantuan diperkirakan dilaksanakan 27 September 2023,” tutur Muhadjir.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto yang turut hadir dalam rapat menegaskan, saat ini proses koordinasi dengan berbagai pihak masih terus dilakukan.

“Masih berkoordinasi terus dengan Pemerintah Libya kira-kira barang yang diperlukan seperti apa, kita siapkan 45 ton dengan 16 jenis barang. Belum termasuk dengan bantuan yang dikumpulkan oelh Lembaga lain,” jelasnya.

Barang-barang yang sangat dibutuhkan ketika bencana banjir, seperti tenda, selimut, matras, velbed, pakaian anak, pakaian dewasa, pakaian lansia, pakaian Wanita, alat pembersih, makanan siap saji, kemudian genset, sedangkan untuk yang meninggal disiapkan kantong mayat dan kain kafan.

Baca Juga:  CHANDIMA WIJEKOON: TRANSFORMASI DIGITAL BERKEMBANG PESAT

Suharyanto mengungkapkan, sebelumnya pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa kali pengiriman dukungan kemanusiaan ke negara sahabat selain logistik juga Tim Search and Rescue (SAR) dan Emergency Medical Team (EMT).

“Indonesia sudah punya pengalaman memberikan bantuan ke Pakistan, Turkiye dan Surya. Tim SAR dan EMT sudah ada dan sudah pernah bertugas ke luar negeri,” katanya. I

Kirim Komentar