Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) Diektorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air terus melakukan program penanganan infrastruktur pengendalian semburan lumpur Sidoarjo.
Kepala Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo T. Maksal Saputra mengatakan, program penanganan infrastruktur dilanjutkan sesuai dengan tugas dan fungsi untuk memastikan penanganan kepada masyarakat yang terkena dampak.
“Perhatian pemerintah tidak berkurang tetap menjadi prioritas untuk pengendalian lumpur Sidoarjo,” katanya saat mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Komite II DPD di Kabupaten Sidoarjo,, Provinsi Jawa Timur, Senin (25/4/2023).
Menurut Maksal, Kementerian PUPR mengalokasikan Rp287 miliar untuk penanganan kegiatan utama berupa, pengaliran lumpur ke Kali Porong kurang lebih mencapai 20 juta kubik per tahun.
Kemudian, melakukan peningkatan tanggul penahan lumpur dan yang telah dilaksanakan kurang lebih mencapai 2 km per tahun, serta pembangunan 10 embung secara bertahap.
“Tanggul tipe urugan homogen dengan panjang 11 km, lebar puncak tanggul mencapai 5 meter dan luas waduknya mencapai 5.557,848 m2 (557,7 hektare). Selain itu, tanggul tersebut memiliki kapasitas tampung 44.622.788 m2,” ujarnya.
Maksal menambahkan, upaya pengembangan wilayah Kementerian PUPR melalui PPLS merencanakan kawasan yang sudah dibebaskan menjadi kawasan geowisata.
“Tujuannya adalah menumbuhkan potensi ekonomi masyarakat setempat, pengembangan ekonomi daerah sekitar, sebagai upaya konservasi dan edukasi,” jelasnya.
Kawasan Geowisata nantinya terbagi menjadi beberapa zona yaitu, zona anjungan pusat semburan, zona musium lumpur sidoarjo, zona green house dan autbond, zona embrio museum, zona pemanfaatan lumpur, zona sport, zona Ruang Terbuka Hijau (RTH), zona kolam tampung dan konservasi fauna, dan zona RTH perairan.
Wakil Ketua Komite II DPD, sekaligus pimpinan rombongan Abdullah Puteh menyampaikan apresiasi kepada Kementerian PUPR yang terus berupaya melakukan penanganan infrastruktur dan sosial di daerah terdampak semburan lumpur Sidoarjo.
Dia berharap kedepannya PPLS lebih optimal lagi dalam mengatasi dampak luapan lumpur.
Hadir pada kesempatan tersebut Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali beserta jajaran forkopimda dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Hendra Ahyadi. I