Perpusnas Susun Rencana Induk Nasional Pengarusutamaan Naskah Kuno

Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menyusun Penetapan Rencana Induk Nasional (RIN) Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara tahun 2025 – 2034 untuk menghidupkan kembali nilai – nilai yang terkandung dalam naskah kuno agar tetap relevan di masa kini.

“Pengarusutamaan naskah kuno nusantara tidak hanya bertujuan untuk melestarikan naskah sebagai artefak sejarah, tetapi juga menghidupkan kembali kandungan nilai-nilai di dalamnya yang relevan dengan tantangan masa kini,” ujar Sekretaris Utama Perpusnas Joko Santoso dalam keterangannya di Jakarta.

Dia menjelaskan, saat ini Perpusnas telah menyimpan sekitar 9,2% koleksi naskah sedunia.

Koleksi naskah Perpusnas hingga kini sebanyak 13.318 naskah, sedangkan total koleksi naskah sedunia sebanyak 143.259 naskah.

Menurut Joko, RIN Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara itu menitikberatkan pada empat hal, yakni menetapkan arah kebijakan, strategi dan fokus program, serta peta jalan pengarusutamaan naskah nusantara selama 10 tahun.

Arah kebijakan dalam RIN Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara, lanjutnya, menitikberatkan pada tiga hal, yakni intensifikasi gerakan pengarusutamaan naskah kuno nusantara, akselerasi perlindungan dan pelestarian berkelanjutan, serta perluasan akses serta pendayagunaan yang luas dan inklusif.

Joko menuturkan, naskah kuno dapat dijadikan referensi dalam penyusunan kebijakan sosial, budaya dan pendidikan yang lebih inklusif serta berdasarkan pada kearifan lokal.

“Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara menjadi sebuah payung besar dalam proses pengelolaan naskah kuno Nusantara yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Sementara itu, Profesor Filologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Oman Fathurrahman menambahan, Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara menjadi strategi mewujudkan naskah nusantara sebagai salah satu inspirasi utama dalam upaya memajukan kebudayaan menuju Indonesia Emas 2045.

“Melalui upaya pengarusutamaan naskah kuno Nusantara, dapat tumbuh kesadaran akan kekayaan naskah kuno yang dimiliki Indonesia. Pemilik akan sadar bahwa naskahnya bukan hanya pusaka. Dukungan dari berbagai pihak juga akan muncul dalam pengelolaan naskah Nusantara,” tuturnya.

Baca Juga:  PEMKOT BEKASI TERUS UPAYAKAN PENDIDIKAN JADI LEBIH BAIK

Dia menegaskan, beberapa narasi strategis yang dapat dimunculkan dalam RIN Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara, yaitu keragaman naskah Nusantara sebagai pemersatu, rujukan identitas dan jati diri bangsa, inspirasi pengetahuan dan kearifan lokal, kekuatan ekonomi kreatif, serta sebagai kekuatan diplomasi global.

Isu lain yang menjadi fokus dalam kegiatan tersebut adalah terkait repatriasi naskah kuno milik Indonesia yang tersebar di berbagai negara lain di dunia.

Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara menjadi salah satu program prioritas Perpusnas tahun 2024 selain standardisasi perpustakaan serta peningkatan minat baca dan literasi.

Konsinyasi Penetapan RIN Revitalisasi Naskah Kuno Nusantara menjadi kegiatan terakhir dalam proses penyusunan RIN Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara. I

Kirim Komentar