Kementan Pastikan Benahi Hulu hingga Hilir Demi Capai Swasembada Gula

Pemerintah berkomitmen untuk mempercepat terwujudnya swasembada gula nasional melalui langkah pembenahan menyeluruh dari hulu ke hilir.

“Kami lakukan pembenahan total dari hulu ke hilir,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat kunjungan kerja bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada Panen Raya dan Penanaman Tebu di Kebun Tebu Jolondoro, Banyuwangi, Jawa Timur.

Mentan menyampaikan pembenahan dilakukan mulai dari benih, pola tanam, sistem hilirisasi, sampai dengan aspek penjualan.

“Tujuannya sederhana petani harus diberi ruang untuk untung. Kalau petani rugi, mereka jera menanam,” ujar Amran.

Kementerian Pertanian (Kemenran) telah menyusun Roadmap Swasembada Gula Nasional yang menargetkan swasembada gula konsumsi pada tahun 2028 dan swasembada total, termasuk kebutuhan industri dan bioetanol, pada tahun 2030.

Namun demikian, Mentan menegaskan target tersebut akan diupayakan tercapai lebih cepat, seiring dorongan yang kuat dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.

“Kalau sistem penjualan kita benahi agar petani untung, maka mereka pasti akan terus menanam. Itu logikanya. Oleh karena itu kami juga dorong hilirisasi agar sistem distribusi dan harga lebih adil bagi petani,” tuturnya.

Berdasarkan taksasi awal tahun 2025, produksi gula diperkirakan mencapai 2,901 juta ton dari luas areal sekitar 538.000 hektare.

Jika mengacu pada rata – rata realisasi 95%, maka produksi aktual tahun 2025 diprediksi mencapai 2,75 juta ton, tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Untuk mengakselerasi target swasembada, pemerintah melakukan strategi intensifikasi melalui bongkar ratoon seluas 275.000 hektare hingga tahun 2027, disertai intervensi benih unggul, perbaikan irigasi dan pupuk yang tepat sasaran.

Langkah ini akan diperkuat dengan perluasan areal tebu seluas 500.000 hektare (200.000 hektare inti dan 300.000 hektare plasma) serta pembangunan dan reaktivasi 10 unit pabrik gula di Jawa, serta dan luar Jawa.

Baca Juga:  Pelayaran Perdana Kapal Angkutan Tol Laut Tahun 2024 Dilepas Kemenhub

“Investasi di sektor ini akan menciptakan dampak berganda, dari peningkatan produksi, penciptaan lapangan kerja, hingga penguatan ekonomi nasional,” ungkap Mentan.

Wapres Gibran menyampaikan menegaskan komoditas gula kini menjadi perhatian serius pemerintah.

Setelah melihat keberhasilan di sektor beras, pemerintah optimistis dapat mengejar swasembada gula paling lambat tahun 2027.

“Paling lambat di 2027. Jadi ini akan kita kejar dan insya Allah hasilnya bisa seperti beras. Harganya baik, semua bisa diuntungkan. Ini komitmen dari pemerintah, dari Pak Presiden Prabowo, untuk menjadikan swasembada pangan sebagai fokus utama,” kata Gibran.

Dalam sesi dialog bersama petani, Wapres mencatat berbagai keluhan dan harapan dari para petani, khususnya soal kebutuhan mekanisasi, pupuk dan harga jual yang menguntungkan.

Dia menegaskan bahwa Presiden terus memantau perkembangan sektor pertanian, termasuk harga dan produksi.

“Sekarang pekerjaan rumahnya Pak Mentan adalah gula. Perlu ketegasan dan langkah konkret. Presiden pasti backup penuh. Kita ingin sektor gula ini sukses seperti beras. Dan kuncinya petani harus untung,” tegasnya.

Gibran mendorong sinergi semua pihak baik kementerian teknis, kepala daerah, hingga BUMN untuk bahu – membahu mempercepat tercapainya swasembada pangan dalam dua tahun ke depan.

“Kita support penuh. Dua tahun ini harus beres. Kita butuh kerja keras bersama, dari kepala daerah, para Dirut, Pak Wamen, semua. Yang penting petani terbantu dan produksi meningkat,” jelasnya. I

 

Kirim Komentar