Mendag Resmikan Export Center Balikpapan dan Batam

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso meresmikan secara serentak Export Center Balikpapan dan Batam yang dipusatkan di Balikpapan, Kalimantan Timur, belum lama ini.

Menurutnya, peresmian di dua lokasi ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat ekosistem ekspor nasional, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Selain memperkuat ekosistem ekspor nasional, peresmian ini sekaligus menandai komitmen pemerintah dalam memperluas akses pasar global dan mendorong transformasi ekonomi nasional berbasis ekspor,” ungkap Mendag.

Turut hadir pada acara ini, Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Kalimantan Timur Sarifah Suraidah Harum dan hadir secara daring Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepulauan Riau Novianto.

Mendampingi Mendag pada peresmian, Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi.

Dalam sambutannya, Mendag Budi Santoso menekankan pentingnya peran UMKM dalam perekonomian.

“Produk UMKM kita memiliki ciri khas yang tidak dimiliki negara lain. Dengan dukungan pembinaan, kurasi dan promosi yang berkelanjutan, saya yakin UMKM Indonesia mampu menjadi pemain utama di pasar ekspor dunia,” jelasnya.

Mendag menambahkan, Export Center menjadi simpul penting untuk mewujudkan program unggulan Kemendag, yaitu UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.

“UMKM yang ingin ekspor harus memiliki inovasi dan daya saing tinggi. Produk mereka harus bagus, rantai pasoknya terjaga, dan mampu beradaptasi dengan permintaan pasar global,” tegasnya.

Sejak Januari hingga Juli 2025, program UMKM BISA Ekspor telah memfasilitasi sebanyak hampir 800 UMKM dalam kegiatan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) dan menghasilkan potensi transaksi ekspor senilai US$90,04 juta atau sekitar Rp1,4 triliun.

“Mayoritas UMKM tersebut belum pernah melakukan ekspor sebelumnya dan seluruh transaksi dilakukan secara daring melalui pendampingan langsung dari perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri,” tutur Mendag.

Baca Juga:  KEMENPAREKRAF-KEMENKOP UKM JALIN KERJA SAMA PERKUAT AKSES PEMBIAYAAN

Dia mengatakan, untuk mendukung Program UMKM BISA Ekspor, UMKM dapat memanfaatkan 46 perwakilan perdagangan di 33 negara yang terdiri atas Atase perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC).

Perwakilan ini bertugas membantu memasarkan produk – produk UMKM Indonesia.

“Export Center berperan sebagai kurasi dan pendampingan, sedangkan perwakilan luar negeri mencarikan pembeli potensial, menjembatani proses negosiasi, hingga pelaksanaan business matching,” ungkapnya.

Mendag menekankan pentingnya kerja sama antara Export Center dan pemerintah daerah untuk melakukan seleksi dan pembinaan UMKM berorientasi ekspor, khususnya produk – produk nonmigas.

“Export Center Balikpapan diharapkan menjadi pusat pengembangan ekspor regional dan memperluas jangkauan melalui penyuluh ekspor di wilayah kabupaten dan kota di Kalimantan Timur,” ujarnya.

Export Center Balikpapan dan Batam berada di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional yang berfungsi sebagai layanan ekspor terpadu di daerah.

Layanan ini mencakup konsultasi prosedur ekspor, standardisasi, legalitas, akses pembiayaan, penyebaran permintaan (inquiry) dari calon pembeli internasional, termasuk fasilitasi business matching dan sosialisasi pemanfaatan perjanjian perdagangan internasional.

Export Center Balikpapan akan melayani wilayah Kalimantan, sedangkan Export Center Batam mencakup wilayah Sumatra.

Layanan ini melengkapi keberadaan Export Center yang sudah berjalan sebelumnya di Surabaya, Jawa Timur dan Makassar, Sulawesi Selatan.

Dalam laporannya, Puntodewi mengungkapkan, capaian kinerja Export Center pada periode tahun 2024 hingga Juni 2025 menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Selama periode tersebut, Export Center telah memberikan 4.078 layanan konsultasi dan pendampingan kepada pelaku usaha ekspor, menghasilkan transaksi ekspor senilai US$140,15 juta, serta memfasilitasi 547 kegiatan business matching dengan pembeli internasional.

“Capaian ini sejalan dengan program unggulan Bapak Menteri Perdagangan, yaitu UMKM BISA Ekspor, yang bertujuan mendukung pengembangan UMKM Indonesia agar mampu menembus pasar global,” tutur Puntodewi.

Baca Juga:  Pemerintah Buat Program Kartu Usaha Berdayakan UMKM

Gubernur Rudy berharap, Export Center Balikpapan dapat menjadi simbol semangat baru dalam mendorong ekspor berbasis UMKM.

Dia juga mengajak berbagai pihak untuk menyatukan kekuatan agar pelaku usaha mampu tumbuh ke pasar dunia dan membawa nama harum Indonesia, khususnya Kalimantan Timur di kancah global.

“Kami mengapresiasi pemilihan Balikpapan sebagai lokasi Export Center. Semoga langkah ini menjadi langkah nyata dan peningkatan ekonomi UMKM Kalimantan Timur menuju dunia,” kata Rudy.

Sementara itu, Novianto menjelaskan, Export Center menjadi acuan bagi UMKM untuk berkoordinasi dan berkonsultasi terkait kegiatan ekspor.

Dia juga berharap Export Center Batam semakin mempermudah UMKM dalam melaksanakan ekspor. I

 

Kirim Komentar