Sektor pariwisata memiliki potensi yang besar untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurut Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti, kekuatan ekonomi domestik yang dimiliki Indonesia menjadi pembeda utama dibandingkan negara lain, sekaligus membuka peluang yang besar untuk menarik investasi.
Dalam konteks ini, pengembangan sektor pariwisata dinilai semakin relevan dan faktanya Indonesia negara yang indah, tapi ternyata kontribusi sektor pariwisata terhadap Indonesia itu masih relatif kecil,” jelasnya saat membuka talkshow Next-Gen Tourism dalam acara Karya kreatif Indonesia (KKI) 2025 di Jakarta, belum lama ini.
Kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 4% pada tahun 2024.
Menurut Destry, angka ini masih relatif kecil, karena di sisi lain, sektor pariwisata mampu menyerap tenaga kerja hingga 25 juta orang berkat efek berganda (trickle-down effect) yang luas.
“Sektor pariwisata tidak bisa berdiri sendiri, makanya dia harus didukung dengan sektor UMKM, termasuk makanan dan minuman, perdagangan, hotel, dan sebagainya. Itu trickle-down effect besar sekali,” jelasnya.
Dari sisi capaian global, sektor pariwisata Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) yang dirilis World Economic Forum (WEF).
Berdasarkan TTDI 2024, Indonesia menempati posisi ke-22 dari 119 negara di dunia, naik 10 peringkat dari tahun sebelumnya dan berada di urutan kedua di Asia Tenggara setelah Singapura.
Destry berharap, potensi pariwisata Indonesia dapat terus digali dan dikembangkan melalui sinergi lintas sektor guna menjadikan sektor ini sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Pada 7 – 10 Agustus 2025, Bank Indonesia menggelar Karya kreatif Indonesia (KKI) 2025 di JICC, Jakarta, yang menghadirkan beragam produk unggulan dari 362 UMKM binaan Bank Indonesia, yang telah dikurasi bersama delapan kementerian/lembaga.
Selain itu, lebih dari 1.100 UMKM berpartisipasi secara daring melalui platform www.karyakreatifindonesia.co.id.
Produk yang ditampilkan mencakup wastra, kriya, kopi, makanan olahan dan produk berbasis keberlanjutan.
Tahun ini, wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi tema utama KKI 2025, dengan mengusung filosofi lokal #KalalaMareda yang berarti kreasi dalam kebersamaan.
KKI 2025 menargetkan peningkatan signifikan dalam dampak dan partisipasi, khususnya pada aspek business matching ekspor, pembiayaan UMKM, serta keterlibatan masyarakat luas. I