Infrastruktur Berkelanjutan Kunci Transisi Energi Ekonomi Hijau

Infrastruktur yang berkelanjutan menjadi kunci dari transisi energi dan ekonomi hijau.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), masa depan harus dibangun di atas infrastruktur yang berkelanjutan.

“Infrastruktur yang tidak hanya tangguh dan efisien, tetapi juga rendah karbon, tahan iklim dan inklusif,”jelasnya dalam PYC International Energy Conference 2025 di Jakarta.

Menko AHY menyatakan, infrastruktur yang memberdayakan masyarakat dan menjadi jangkar transisi menuju ekonomi hijau.

Dia menilai, visi ini hadir dengan tantangan yang mendesak. AHY mencatat bahwa pada tahun 2024, pangsa energi terbarukan Indonesia baru mencapai 14%, masih kurang dari target 23% untuk tahun 2025.

Di satu sisi, lanjut Menko AHY, sebesar 99,83% penduduk Indonesia kini memiliki akses listrik, tapi kualitasnya masih belum merata.

“Rumah tangga masih mengalami pemadaman listrik lebih dari lima jam setiap tahun dan beberapa kali gangguan layanan,” jelasnya.

Produktivitas listrik masih rendah, kata Menko AHY, berkontribusi kurang dari 2% terhadap pertumbuhan PDB.

Sementara itu, subsidi energi juga memberikan tekanan pada anggaran nasional. “Angka – angka ini bukan sekadar data, melainkan ajakan untuk bertindak.”

Dia menegaskan bahwa transisi energi bukan lagi sebuah pilihan, melainkan sebuah kebutuhan ekonomi, sosial dan geopolitik.

Menko AHY mengakui bahwa pendanaan terkait transisi energi menjadi menantang saat ini, sehingga membutuhkan perpaduan instrumen yang strategis.

“Singkatnya, kita membutuhkan arsitektur keuangan baru yang mengubah ambisi iklim menjadi kenyataan yang dapat diinvestasikan,” ungkapnya.

Dia menuturkan, pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025 – 2029, menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari perencanaan infrastruktur dan investasi publik.

Sejumlah kemajuan pun terjadi di berbagai sektor mulai dari transportasi, maritim, hingga perumahan yang terintegrasi.

Baca Juga:  CAPAIAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KEMENTERIAN PUPR 2023 LEBIHI TARGET

“Pendekatan terpadu ini menegaskan prinsip penting bahwa transisi energi dan infrastruktur berkelanjutan harus berkembang bersama. Keduanya harus saling memperkuat untuk memastikan pertumbuhan ekonomi kita tumbuh, alih – alih mengikis lingkungan kita,” ujarnya. I

Kirim Komentar