BNPB Dampingi Penanganan Darurat Erupsi Semeru

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam penanganan darurat pascaletusan Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Provinsi Jawa Timur.

Selain itu, bantuan didorong untuk memenuhi kebutuhan para warga terdampak erupsi.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu (23/11), pukul 18.00 WIB, bantuan telah diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Lumajang berupa bantuan pangan dan nonpangan.

Penyerahan bantuan tersebut dilakukan bersama antara BNPB dan perwakilan Komisi VIII DPR.

Bantuan dimanfaatkan oleh mereka yang tempat tinggalnya terdampak maupun masyarakat sekitar yang turut terpapar abu vulkanik.

Bantuan BNPB tersebut meliputi matras 300 lembar, terpal 300 lembar, selimut 300 lembar, masker medis 200 boks, plastik sampah 200 paket dan alat kebersihan 150 paket, sedangkan pangan terdiri dari makanan siap saji 1.000 buah dan sembako 200 paket.

Selain bantuan, personel BNPB membantu untuk manajemen logistik, seperti penataan dan administrasi Gudang di pos – pos lapangan yang berada di Pronojiwo dan Candipuro.

Bantuan diprioritaskan kepada mereka yang harus mengungsi di pos – pos pengungsian.

Data sementara, titik pengungsian berada di SMP 02 Pronojiwo dengan 307 jiwa dan SDN 04 Supiturang 221 jiwa.

Meskipun berada di pengungsian, mereka tetap beraktivitas, seperti membersihkan rumah mereka yang terdampak abu vulkanik maupun tetap bekerja.

Terkait dengan adanya pos pengungsian, BNPB memastikan pelayanan dasar kepada warga terpenuhi secara optimal.

BNPB mengapresiasi dukungan berbagai pihak, seperti pelayanan sejumlah dapur umum untuk masyarakat terdampak, seperti dari Palang Merah Indonesia, Universitas Brawijaya dan organisasi perangkat daerah, sedangkan di bidang medis, dinas setempat juga melakukan pelayanan kesehatan warga.

Baca Juga:  Kemendag Ungkap Praktik Perakitan dan Perdagangan Ponsel Pintar Ilegal Senilai Rp17,62 Miliar

Selain manajemen logistik, BNPB membantu untuk pemetaan dengan pesawat nirawak dan personel BNPB memotret dari udara kawasan hunian tetap Sumbermujur, serta aliran lahar hujan di jembatan Gladak Perak.

Berdasarkan data sementara hingga Minggu (23/11), lokasi terdampak berada pada tiga desa di dua kecamatan.

Desa – desa terdampak adalah Desa Supiturang dan Oro – Oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo dan Desa Penanggal di Kecamatan Candipuro.

Dampak korban jiwa terdapat 3 warga luka berat. Mereka telah dirujuk dan dirawat di RSUD Dr. Haryoto Lumajang.

Kerugian material terdiri dari rumah rusak berat 21 unit dan fasdik, faskes, serta gardu PLN masing – masing rusak berat 1 unit. Selain itu, lahan pertanian seluas 204,63 hektare rusak.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menetapkan status tanggap darurat erupsi Gunung Semeru selama tujuh hari, terhitung 19 – 25 November 2025.

Status aktivitas vulkanik gunung ini berada pada level tertinggi atau Level IV (Awas). I

Kirim Komentar