Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa warga meninggal dunia pascagempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat masih terus bertambah. Data per Selasa (22/11/2022) pukul 09.55 WIB dilaporkan 103 orang meninggal dunia.
Mayoritas warga meninggal, karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi.
Selain itu, 25 orang masih dilaporkan hilang dan pencarian masih terus dilakukan hingga hari ini.
Sebanyak 377 orang luka-luka di Kabupaten Cianjur, satu orang luka sedang di Kabupaten Bandung, satu orang luka berat dan sembilan orang luka ringan di Kabupaten Sukabumi, serta dua orang luka ringan di Kabupaten Bogor.
Warga mengungsi bertambah menjadi 7.060 jiwa yang tersebar di beberapa tiik. Selain itu, delapan Kepala Keluarga (KK) mengungsi di Kabupaten Sukabumi dan empat jiwa mengungsi di Kabupaten Bogor.
Sementara itu, untuk kerusakan infrastruktur tercatat sebanyak 3.075 rumah rusak ringan, 33 unit rumah rusak sedang dan 59 rumah rusak berat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus melakukan pendataan terkait jumlah korban jiwa, kerusakan infrastruktur, lokasi pengungsian dan kebutuhan mendesak.
Hingga Selasa (22/11/2022) pukul 06.30 WIB, gempa susulan tercatat sebanyak 118 gempa dengan Magnitudo (M) terkecil M1,5 dan terbesar M4,2.
Merespon peristiwa tersebut, Pemerintah Kabupaten Cianjur telah mengeluarkan Surat Keputusan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur selama 30 hari dimulai 21 November 2022 hingga 20 Desember 2022 yang ditandatangani langsung oleh Bupati Cianjur Herman Suherman.
BNPB juga telah memberikan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar 1,5 miliar dan bantuan logistik darurat senilai 500 juta.
Bantuan diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur pada saat tinjauan lapangan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Wakil Komisi VIII DPR, Kepala BNPB, dan Kepala BMKG.
BNPB mengimbau kepada warga di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya untuk mengungsi apabila dirasa rumahnya masih belum aman dari bahaya gempabumi. Warga diimbau untuk tetap waspada akan adanya potensi gempa susulan.
Warga juga diminta untuk mengikuti dan mendapatkan informasi dari kanal resmi BNPB, BMKG, BPBD, dan pemerintah daerah setempat. I