Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai Bali-Penida telah menyelesaikan pekerjaan pembangunan prasarana pengendali banjir bagian hilir Tukad Unda, di Desa Tangkas, Kabupaten Klungkung, Bali.
Program penataan dan normalisasi sungai tersebut akan memberi manfaat dalam mengurangi risiko bencana banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Unda yang menjadi salah satu pusat kegiatan pariwisata internasional di Provinsi Bali.
Pembangunan yang dilaksanakan antara lain tanggul, check dam, jetty dan ground sill. Tanggul di bagian hilir dibangun sistem tanggul ganda dengan kapasitas debit banjir 50 tahun.
“Pembangunan ini bermanfaat sebagai pengendalian sedimen di sepanjang Sungai Yeh Sah sekitar 737.000 m3 dan dapat mereduksi banjir di kawasan ini seluas 430 hektare dan juga sebagai pengaturan morfologi sungai,” kata Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia.
Selain itu, bangunan ini juga akan support Pusat Kebudayaan Bali yang masih dalam proses pembangunan dari banjir.
Pengendalian banjir DAS Tukad Unda yang luasnya mencapai 230,92 km2 ini dilatarbelakangi oleh permasalahan Sungai Tukad Unda yang melintasi Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem dan memiliki enam anak sungai, yaitu Tukad Telagawaja, Tukad Yeh Sah, Tukad Kaon, Tukad Petandakan, Tukad Panti dan Tukad Sabuh.
Selain itu, di bagian hulu dengan adanya Gunung Agung menyebabkan banyak sedimen di daerah aliran sungai tersebut.
Pekerjaan konstruksi dilaksanakan oleh PT Nindya Karya-PT Bina Nusa Lestari (KSO) dengan kontrak senilai Rp258 miliar dengan Konsultan Supervisi PT Caturbina Guna Persada KSO, PT Multimera Harapan, dan PT Laras Sembada dengan nilai kontrak Rp6,6 miliar.
Pembangunan dimulai pada 28 Agustus 2020 dan direncanakan selesai pada 30 Desember 2022 melalui sistem kontrak tahun jamak.
Ketua Tim Kunker Komisi V DPR Andi Iwan Darmawan Aras berharap dengan selesainya pembangunan pengendalian banjir Tukad Unda ini masalah banjir dan sedimentasi erupsi Gunung Agung dapat diatasi.
“Semoga pembangunan pengendali banjir ini juga akan menimbulkan efek perekonomian yang lebih bagus untuk daerah dan masyarakat sekitar Tukad Unda,” jelasnya. I