PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) melaporkan hingga Desember 2024 sudah ada 28 perusahaan yang akan membangun pabrik di lahan seluas 339 hektare dengan total nilai investasi mencapai Rp18,7 triliun.
Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan menjelaskan bahwa dari 28 perusahaan tersebut baru ada enam perusahaan yang sudah beroperasi di area tersebut.
“Saat ini ada enam perusahaan yang sudah beroperasi dan sudah menghasilkan 5.500 pekerja. Di tahun 2029 kemungkinan diproyeksikan 39.000 karyawan,” katanya di Grand City Batang, Jawa Tengah, baru – baru ini.
Dengan pertumbuhan tersebut, Ngurah Wirawan menambahkan, kini KITB meluncurkan zona komersial dan residensial tersebut.
Dia menuturkan mengatakan langkah ini tidak hanya memperkuat posisi KITB sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membuka peluang baru bagi para investor untuk menjadi bagian dari transformasi kawasan ini.
Zona ini akan digunakan untuk berbagai sektor, mulai dari hotel, zona edukasi, premium outlet, SPBU, lapangan golf internasional, hingga kawasan hunian premium.
Menurutnya, dari properti jadi mulai tahun depan atau dua tahun hingga tiga tahun mendatang akan muncul gedung – gedung hotel, apartemen, shopping mall, jajaran cafe, resto di garis pantai, seperti di PIK 2.
“Selain pabrik – pabrik yang juga terus berdiri. Jadi, ini nggak nunggu dulu pabriknya banyak baru dibangun,” ungkapnya.
Adapun terkait dengan hunian yang akan dibangun, Ngurah Wirawan mengatakan, pihaknya akan berfokus pada cara menyediakan fasilitas bagi para pegawai pabrik yang ada di wilayah KITB.
Menurutnya hitungannya, orang yang bekerja di kawasan industri akan lebih banyak orang luar wilayah Batang, sehingga mereka perlu tempat tinggal yang terjangkau dengan KITB.
“Orientasi kita untuk membangun rusun yang ditujukan untuk pekerja pabrik,” ujarnya. I