Angka DBD Indonesia Tinggi di Awal Tahun 2025 Hingga 10.000 Kasus

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit yang masih mengancam kesehatan masyarakat, terutama saat musim hujan tiba.

Menurut Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Ina Agustina Isturini, kasus DBD atau dengue pada tahun 2024 nyaris mencapai 250.000 kasus.

Dari total tersebut, tercatat ada 11 000 kasus kematian. Total kasus tersebut dilaporkan dari 488 kabupaten/kota di 36 provinsi.

Sementara itu, pada tahun 2025 hingga 16 Februari, tercatat ada 10.752 kasus dengue atau DBD dengan 48 kematian.

“Jadi, dengue merupakan penyakit menular yang keberadaannya itu hampir seluruh kabupaten/kota di Indonesia, bahkan sekitar 93% kabupaten/kota itu adalah insiden ratenya tinggi. Seperti hanya 60 insiden rate di bawah standar, di bawah 1 per 100.000,” katanya dalam konferensi pers, baru – baru ini.

Ina Agustina menjelaskan, kasus DBD biasanya akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada akhir tahun.

Puncak kasus, lanjutnya, biasanya terjadi pada awal tahun, seperti Januari, Februari atau Maret.

Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penyakit ini lantaran fatalitasnya cukup tinggi, apalagi tidak sedikit pasien yang meninggal akibat terlambat ditangani lantaran merasa hanya mengalami demam biasa.

“Angka kematian banyak karena satu terlambat dibawa, bisa jadi pasien menganggap demam biasa. Bisa jadi petugas kesehatan juga yang tidak aware. Tidak peduli dan tidak periksa atau tidak dicurigai dengue, bisa juga tidak dipantau, karena kelihatannya pasiennya sehat, akhirnya dipulangkan, tidak dipantau,” jelasnya. I

 

Kirim Komentar
Baca Juga:  KEMENPAREKRAF DORONG DESA AIRMADIDI BAWAH JADI DESA WISATA UNGGULAN