Bambang Soesatyo ditakdirkan sebagai salah satu tokoh dari Partai Golkar yang memiliki latar belakang luar biasa. Betapa tidak, dia telah aktif di berbagai organisasi yang ditekuninya sampai akhirnya dia kini dipercaya rakyat untuk duduk sebagai Ketua Mejelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2019-2024.
Bamsoet, begitu sapaannya, pernah terjun ke dunia pers, bisnis, dan politik. Dalam curiculum vitae-nya, dia pernah tercatat sebagai Pemimpin Redaksi Suara Karya, salah satu media cetak harian yang cukup terkenal luas di kalangan politisi dan dunia usaha di Indonesia.
Nama Bamsoet makin melambung setelah dia menjadi anggota DPR dari Partai Golkar, dan terpilih menjadi Ketua DPR menggantikan Setya Novanto. Ketokohannya di Indonesia semakin kuat saat dia terpilih menjadi Ketua MPR.
Sejak menjadi Ketua DPR, ketokohan Bamsoet telah menjadi sorotan. Dia disebut sebagai figur unggulan karena dianggap berhasil dalam memimpin parlemen. Padahal tidak mudah baginya untuk mengembalikan citra DPR di awal kepemimpinannya karena banyaknya sorotan yang beraura negatif terhadap lembaga tersebut. Oleh karena itu, sejak dilantik pada 15 Januari 2018, Bamsoet terus melakukan berbagai gebrakan, salah satunya dia mampu menghadirkan suasana yang lebih hangat dan akrab di antara pimpinan DPR.
Bamsoet lahir di Jakarta pada 10 September 1962. Bamsoet besar dari keluarga tentara. Dia menyelesaikan pendidikan dasar dan tinggi di Ibu Kota Jakarta dan menyelesaikan pendidikan S1 di Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia, Jakarta dan S2 di IM Newport Indonesia, Amerika.
Selama menjadi mahasiswa, Bamsoet aktif di berbagai organisasi seperti Senat Mahasiswa, Badan Perwakilan Mahasiswa, Pemred Majalah Universitas Jayabaya, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia, Pimpinan Umum Majalah HMI Cabang Jakarta, Wakil Sekretaris Koordinasi Komisariat HMI Universitas Jayabaya, Wakil Sekjen PB HMI, Ikatan Pers Mahasiswa, serta Ketua Umum Organisasi Mahasiswa Mapussy Indonesia.
Bamsoet adalah wartawan Harian Umum Prioritas yang kemudian pindah ke Majalah Vista. Kariernya menaik menjadi pemimpin redaksi majalah Info Bisnis pada usia 29 tahun.
Puncaknya adalah pada tahun 2004 saat menjadi Direktur PT Suara Rakyat Membangun sekaligus sebagai Pemiminpin Redaksi Suara Karya. Pada tahun 2006, Bambang menjabat sebagai Direktur Independen PT SIMA,Tbk, dan setahun kemudian menjadi Direktur Kodeco Timber.
Keterlibatan Bamsoet di Partai Golkar dimulai sejak 1980 saat menjadi aktivis AMPI. Pada Pemilu 2009, dia terpilih menjadi anggota DPR yang vokal menangani kasus Bank Century dan menjadi salah satu panitia khusus Bank Centrury.
Pada pemilu berikutnya, 2014, dia terpilih menjadi anggota DPR 2014-2019. Pengalamannya di DPR, dia ditunjuk Partai Golkar untuk menjadi sekretaris Fraksi Partai Golkar. Sementara di partai dia ditunjuk menjadi Bendahara Umum DPP Partai Golkar 2014-2016. Pada 2018, ia menjadi ketua DPR RI dan kini Bamsoet adalah Ketua MPR RI. I
