Banjir Melanda Bima dan Pasuruan

Hujan lebat memicu debit air Sungai Dermo di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur meluap pada Minggu (23/2).

Peristiwa ini menyebabkan banjir di 16 desa di enam kecamatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mencatat 16 Desa terdampak, antara lain Desa Manaruwi, Masangan dan Kelurahan Latek di Kecamatan Bangil. Kemudian Desa Kedawung Kulon dan Kedawung Wetan di Kecamatan Grati.

Selanjutnya Desa Beji, Gajahbendo, Kedungringin, Cangkringmalang dan Kedung Boto di Kecamatan Beji. Kecamatan Rejoso yang terdampak adalah Desa Toyaning, Patuguran dan Jarangan.

Lalu, Kecamatan Gempol terdapat Desa Legok dan Gempol, serta terakhir Desa Bandaran juga terdampak di Kecamatan Winongan.

Data yang dihimpun petugas, sebanyak 3.051 Kepala Keluarga (KK) terdampak, sedangkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibantu instansi terkait melakukan distribusi bantuan logistik.

Kondisi terkini pada Kamis (27/20) pukul 12.00 WIB, air telah surut kecuali di Kecamatan Beji, Rejoso dan Gempol.

Pantauan di lapangan ketiga lokasi tersebut masih tergenang dengan Tinggi Muka Air (TMA) 30 cm hingga 50 cm, sedangkan kondisi debit air Sungai Dermo telah kembali normal.

Mengingat masih banyaknya kejadian bencana hidrometeorologi basah yang didominasi oleh banjir di sejumlah wilayah tanah air, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap ancaman bencana yang dapat terjadi kapan saja.

Warga diimbau untuk melakukan langkah-langkah mitigasi, seperti membersihkan saluran drainase.

Sementara itu, bagi warga yang rumahnya telah surut dari banjir, waspadai ancaman penyakit pasca banjir yang kerap terjadi, seperti diare, demam berdarah, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan penyakit kulit.

Sementara itu, hujan lebat disertai petir memicu meluapnya sungai sehingga menyebabkan banjir di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Rabu (26/2) pukul 19.00 WITA. Kejadian ini melanda tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Belo, Palibelo dan Woha.

Baca Juga:  SINERGISITAS BERBAGAI ELEMEN TUNTASKAN TARGET VAKSINASI KOTA BEKASI

BPBD Kabupaten Bima mencatat sebanyak 331 unit rumah dan tiga titik akses jalan desa terdampak serta talud sepanjang 25 meter mengalami rusak berat.

Tim gabungan, BPBD dan masyarakat setempat melakukan pembersihan material pascabanjir.

Berdasarkan laporan per Kamis (27/2) pukul 07.00 WITA, banjir telah surut dan situasi di lokasi kejadian terpantau kondusif.

Prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh instansi terkait pada periode 27 Februari sampai 1 Maret 2025 menunjukan wilayah Kabupaten Bima berpotensi dilanda hujan ringan.

BNPB mengimbau pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Bima tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dengan memantau peningkatan debit air di sekitar daerah aliran sungai.

Selain itu, membersihkan dan membuat saluran drainase yang baik dan membangun tanggul atau waduk maupun area pencadangan air untuk menahan debit air masuk ke pemukiman warga.

Jika hujan lebat mengguyur wilayah lebih dari satu jam, bagi masyarakat yang tinggal dekat daerah aliran sungai maupun lereng perbukitan dapat melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman dan mengikuti instruksi dari pihak yang berwenang. I

Kirim Komentar