BENDUNGAN BAGONG JADI BENDUNGAN MULTIFUNGSI KE-8 DI JATIM

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan tujuh dari delapan bendungan di Provinsi Jawa Timur yang diprogramkan pembangunannya dari tahun 2015 hingga tahun 2024.

Satu bendungan masih dalam konstruksi adalah Bendungan Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek dengan kapasitas tampung 17,40 juta m3.

Bendungan Bagong terletak di Desa Sumurup dan Sengon yang berjarak sekitar 10 km dari pusat kota Kabupaten Trenggalek.

Sumber air bendungan berasal dari Sungai Bagong dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 39,95 km2.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya.

“Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” katanya.

Bendungan Bagong dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR dengan tujuan utama untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) di Trenggalek seluas 1.021 hektare.

Data Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek pada 2015, Kabupaten Trenggalek memiliki luas wilayah 126.140 hektare dengan areal persawahan seluas 12.160 hektare, tanah kering 39.514 hektare dan perkebunan 2.536 hektare, komoditas unggulannya, seperti padi dan palawija yang membutuhkan sumber air irigasi.

Bendungan Bagong juga diproyeksi dapat mendukung kebutuhan air baku di Kecamatan Pogalan, Trenggalek dan Bendungan sebesar 153 liter/detik.

Dengan luas genangan 73,45 hektare, Bendungan Bagong juga berfungsi untuk mengurangi debit banjir Sungai Bagong sebesar 78,44%, sekaligus konservasi DAS Bagong serta potensi pariwisata.

Pembangunan Bendungan Bagong sesuai kontrak telah dimulai sejak 27 Desember 2018 melalui dua paket pekerjaan dengan nilai sekitar Rp1,6 triliun.

Paket I dikerjakan oleh kontraktor PT Abipraya-PT Sacna (KSO) meliputi persiapan, pembangunan akses menuju bendungan, bendungan utama, pekerjaan lainnya dengan progres fisik 7,10%.

Baca Juga:  Kementerian PUPR Tuntaskan Sejumlah Infrastruktur Guna Tingkatkan Daya Saing dan Perekonomian

Selanjutnya Paket II dilaksanakan kontraktor PT PP-PT Jatiwangi (KSO) meliputi persiapan, akses jalan OP, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, bangunan pengambil, hidromekanikal, dan bangunan fasilitas dengan progres 35,06%.

Bendungan Bagong didesain dengan tipe Urugan zonal dengan Inti Tegak dengan tinggi puncak 82 meter dan panjang 620 meter.

Secara keseluruhan pekerjaan fisik Bendungan Bagong pada minggu I Desember 2022 mencapai 15,79%.

Dengan selesainya Bendungan Bagong nantinya menambah daftar jumlah tampungan air di Jawa Timur.

Sebelumnya, telah diselesaikan Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Bendungan Bendo di Ponorogo, Bendungan Gongseng di Bojonegoro, Bendungan Nipah di Kabupaten Sampang, Bendungan Bajulmati di Kabupaten Banyuwangi, dan Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk.

Pembangunan bendungan tersebut bertujuan untuk memenuhi misi ketahanan pangan dan ketahanan air dalam Program Strategis Nasional Pemerintah yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR.

Kedelapan bendungan di Jawa Timur ini merupakan bendungan multiguna yang berfungsi sebagai pengendali banjir, sumber air baku, sumber air daerah irigasi, sumber pembangkit listrik, dan juga pariwisata. I

 

 

Kirim Komentar