Bio Farma Dapat Kontrak Ekspor Vaksin Rp1,4 Triliun untuk Tahun 2025

Wakil Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Soleh Ayubi mengatakan, pihaknya mendapat kontrak ekspor vaksin untuk tahun 2025 sebesar Rp1,4 triliun.

“Jenisnya macam-macam tapi di antaranya adalah polio, difteri, tetanus, pertusis, itu total sekitar Rp1,4 triliun untuk tahun 2025 saja,” ujarnya di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Jumat (1/10/2024).

Soleh menjelaskan, kontrak ini didapat saat Bio Farma menghadiri pertemuan tahunan di Brasil pada bulan lalu, dengan pesertanya terdiri dari Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), UNICEF dan 43 perusahaan farmasi global.

Lebih lanjut, Soleh menyampaikan bahwa kontrak senilai Rp1,4 triliun merupakan separuh dari target ekspor Bio Farma untuk tahun 2025, dengan ditetapkan sebesar Rp3 triliun.

“Jadi, somehow di titik ini, kita sudah bisa secure hampir setengahnya gitu ya. Rp3 triliun itu untuk ekspor saja, kalau yang dalam negeri tidak dalam konteks ini,” katanya.

Kontribusi vaksin Bio Farma terhadap kesehatan dunia, Soleh menambahkan, sangat luar biasa. Ada 700 juta anak dari 153 negara menggunakan vaksin Bio Farma.

Oleh karena itu, Bio Farma berkomitmen akan terus memperbaiki produk – produknya dan memastikan rantai pasok vaksin terjamin.

Bio Farma juga terus melakukan riset untuk membuat vaksin dari beberapa penyakit mengerikan di dunia.

“HIV, tuberculosis, itu adalah penyakit-penyakit yang sedang kita siapkan solusi-solusinya. Tentu berkolaborasi dengan swasta, dengan guidance dan direction juga dari Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan,” tutur Soleh. I

Kirim Komentar
Baca Juga:  Transformasi dan Inovasi Bio Farma untuk Kemandirian serta Ketahanan Industri Farmasi