Menurut Gubernur Aceh Nova Iriansyah, kegiatan wisata sepanjang tahun ini bertema “Ragam Pesona Wisata Aceh di Era Pandemi”.
Dia menjelaskan bahwa sektor yang paling utama dan berat dalam menghadapi pandemi adalah pariwisata dan ekonomi kreatif. Untuk itu, Nova menambahkan, protokol kesehatan yang ketat wajib diterapkan.
“Melalui semangat branding “The Light of Aceh” diharapkan tidak hanya saat event berlangsung, tapi pada seluruh kegiatan di Provinsi Aceh terlaksana dengan baik. Semoga Aceh menjadi titik kebangkitan ekonomi nasional,” ujar Nova.
Kegiatan CoE Aceh 2021 di antaranya berbagai festival, seperti Festival Ratoh Jaroe yang diselenggarakan di Banda Aceh pada 27-28 Maret 2021.
Pagelaran itu merefleksikan kekompakan demhan Gerakan dinamis dan atraktif oleh para penari wanita melalui bait-bait syair religi yang memuji keagungan Tuhan.
Ada juga Festival Seudati se-Aceh di Banda Aceh pada 2-3 April 2021. Kegiatan eksebisi seni tari Seudati ini sebagai salah satu seni budaya khas Aceh melalui perpaduan Gerakan dan syair-syair berisikan pesan moral warisan seni budaya Aceh.
CoE Aceh ini juga diselenggarakan di Bali pada 1-2 April 2021 dengan nama “Festival The Light of Aceh”. Kegiatan ini mempromosikan pesona wisata alam dan budaya Aceh yang ditampilkan melalui pameran wisata di Bali dengan tema “Adaptasi Kebiasaan Baru”.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Jamaluddin, peluncuran CoE Aceh 2021 bertujuan untuk memantapkan branding The Light of Aceh atau Cahaya Aceh kepada wisatawan di era adaptasi kebiasan baru di era pandemi.
Dia menjelaskan, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menjual ragam paket wisata Aceh dan menjadi momentum penting untuk memperkenalkan perkembangan industri pariwisata Aceh di era Covid-19.
Kegiatan sektor pariwisata tersebut juga melalui reaktivasi industri pariwisata lokal dengan tagline #DiIndonesiaAja, #AyoJalanJalanDiAceh, #DiAcehSaja dan #AyoPakaiMasker. I
