Peristiwa angin kencang terjadi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Jumat (30/12/2023).
Sebanyak dua belas kecamatan terdampak dari angin kencang yang terjadi akibat cuaca ekstrem melanda wilayah tersebut.
Adapun dua belas kecamatan terdampak ialah, Kecamatan Larantuka, Kecamatan Ile Mandiri, Kecamatan Titehena, Kecamatan Solor Timur, Kecamatan Adonara Barat dan Kecamtan Adonara Tengah.
Selain itu, Kecamatan Adonara, Kecamatan Demon Pagong, Kecamatan Wulanggitang, Kecamatan Lewolema, Kecamatan Wotanulumado, dan Kecamatan Solor Barat.
Angin kencang yang terjadi pada Jumat pagi (6/1/2023) juga merusakkan rumah warga Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Peristiwa yang menerjang ini berlangsung pada pukul 06.00 WIB. Tidak ada laporan korban luka-luka akibat insiden ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember melaporkan enam rumah warga yang rusak berada di Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo.
Sebanyak lima rumah mengalami rusak ringan sedangkan sisanya rusak sedang. Selain kerusakan rumah, angin kencang juga berdampak pada fasilitas pendidikan dan tempat ibadah. Satu sekolah dan musola mengalami rusak ringan.
Sementara itu, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat, hingga Jumat (6/1/2023) pagi, terdapat 419 Kepala Keluarga yang tinggal di dua belas kecamatan tersebut terdampak.
Selain itu, angin kencang menyebabkan 419 rumah alami kerusakan dengan rincian 173 unit rumah alami rusak ringan, 102 unit rumah alami rusak sedang dan 144 unit rumah alami rusak berat.
Kemudian terdapat beberapa fasilitas umum juga alami kerusakan, antara lain RSUD Larantuka, lima perkantoran dan tujuh fasilitas Pendidikan.
Pada saat kejadian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur menuju lokasi terdampak untuk melakukan penanganan dan pendataan.
Hingga kini tim BPBD masih berada di lapangan guna melakukan langkah-langkah penanganan lanjutan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan angin kencang di sebagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Sabtu dan Minggu (7-8 Januari 2023).
Melihat potensi adanya bencana hidrometeorologi basah yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem, BNPB mengimbau kepada pemerintah dan masyarakat, serta seluruh unsur terkait untuk melakukan langkah-langkah peningkatan kesiapiagaan.
Langkah kesiagaan itu antara lain memangkas pepohonan rimbun yang rapuh agar tidak tumbang, melakukan pembersihan saluran-saluran air dan sungai agar tidak terjadi penumpukan sampah yang dapat menyebabkan banjir, serta mengikuti perkembangan cuaca dan informasi kebencanaan dari pihak-pihak yang telah ditentukan oleh pemerintah. I