HOTEL DAN RESTORAN RAUP INVESTASI Rp26 TRILIUN HINGGA KUARTAL III/2023

Realisasi investasi sektor hotel dan restoran di Indonesia mencapai sekitar Rp26 triliun selama sembilan tahun 2023.

Hal itu berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tentang perkembangan realisasi investasi Triwulan III/2023 dan Januari-September 2023.

Sebagai informasi, realisasi investasi di Indonesia periode Januari 2023 – September 2023 sebesar Rp1.053,1 triliun, setara 75,2% dari target tahun 2023 sebesar Rp1.400 triliun.

Dari jumlah tersebut, sektor hotel dan restoran menyumbang realisasi investasi sekitar Rp26 triliun. Hasil akumulasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).

Rinciannya, PMDN sebesar Rp16,8 triliun dengan 12.927 proyek, menempati peringkat 13 dari total 23 bidang usaha.

Lalu, PMA sebesar US$628,2 juta atau setara Rp9,2 triliun (kurs Rp14.800) dengan 6.091 proyek, menempati peringkat 14 dari total 23 bidang usaha.

Sementara itu, khusus pada Triwulan III/2023, sektor hotel dan restoran berkontribusi sekitar Rp7,4 triliun dari total realisasi investasi di Indonesia mencapai sebesar Rp374,4 triliun.

Rinciannya, PMDN sebesar Rp5,7 triliun dengan 10.732 proyek, menempati peringkat 12 dari total 23 bidang usaha. Kemudian, PMA US$120,9 juta atau setara Rp1,7 triliun dengan 5.021 proyek, menempati peringkat 16 dari total 23 bidang usaha.

Total volume investasi hotel di Indonesia diperkirakan mencapai US$220 juta atau setara Rp3,46 triliun (kurs Rp15.738).

Hal itu berdasarkan laporan Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia berjudul Jakarta Property Market Update 3Q-2023.

“Para investor di Indonesia, yang didominasi oleh individu dengan kekayaan bersih tinggi (High Net Worth Individual) dan didorong oleh fundamental sektor hotel yang kuat, diperkirakan akan berkontribusi senilai US$220 juta dalam transaksi hotel pada tahun 2023,” ujar Senior Vice President Investment Sales Asia JLL Hotels & Hospitality Group Julien Naouri.

Menurut dia, nominal tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2022, yaitu sekitar US$174 juta atau setara Rp2,73 triliun (kurs Rp15.738).

Namun, khusus pada Kuartal III/2023, JLL mencatat tidak ada transaksi investasi hotel yang diselesaikan di Indonesia.

Sementara untuk tahun 2024, Indonesia diprediksi akan mencatatkan investasi hotel sebesar US$260 juta atau setara Rp4,09 triliun (kurs Rp15.738).

“Kami mengharapkan peningkatan aktivitas pada investasi jual beli hotel pada akhir tahun 2023 dan tahun 2024, terutama peningkatan untuk kelas luxury asset,” ungkapnya.

Secara umum, para investor hotel ini memusatkan perhatiannya di Jakarta atau Bali, karena keduanya merupakan tujuan investasi utama, termasuk di sektor perhotelan. I

Kirim Komentar