Indonesia dan Malaysia Bahas Peluang Penempatan Dokter Hewan hingga Engineer

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding bertemu dengan Menteri Industri Makanan, Komoditi dan Pembangunan wilayah Sarawak, Malaysia, Datuk Sri Stephen Rundi Anak Utom di Gedung Dewan Undangan Negeri, Malaysia, baru – baru ini.

Dalam pertemuan itu, Menteri Karding dan Datuk Sri Stephen Rundi Anak Utom membahas kerja sama memperluas penempatan pekerja Indonesia di Sarawak yang kini jumlahnya sudah cukup banyak.

Menteri Karding menyatakan bahwa Datuk Sri Stephen Rundi Anak Utom sepakat untuk menambah sektor pekerjaan selain di bidang pertanian untuk pekerja migran Indonesia di Serawak.

“Kita juga bersepakat untuk mendorong agar pekerjaan yang tidak hanya bekerja di ladang dan di pertanian, tetapi juga di sektor-sektor lain seperti dokter hewan, insinyur, dan sektor-sektor yang memang dibutuhkan oleh Sarawak,” katanya.

Menteri Karding menuturkan, Indonesia memiliki angkatan tenaga kerja sebanyak 152,2 juta.

Dia menjelaskan, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) siap mengirim tenaga kerja yang terampil untuk bekerja di Sarawak.

“Pada prinsipnya kami punya angkatan pekerja cukup besar, jumlahnya 152,2 juta. Kita siap untuk mengirim ke sini dengan kualifikasi atau standarĀ skillĀ yang cukup baik,” tutur Menteri Karding.

Selain membahas mengenai memperluas peluang penempatan, Menteri Karding juga membahas mengenai pelindungan pekerja migran.

Dia mendorong agar pemerintah Sarawak dapat membantu meminimalisir pemberangkatan pekerja migran secara nonprosedural atau ilegal.

“Kita ingin perlindungan terutama mengenai masalah masalah yang terkait dengan pekerja dari Indonesia yang ilegal atau non-prosedural, sedang kita benahi di dalam negeri untuk mengurangi, meminimalisir berangkat secara nonprosedural,” ungkapnya.

Menteri Karding berharap juga ada satu kebijakan di negara Indonesia untuk juga membantu mengurangi pekerja-pekerja yang berangkat secara nonprosedural. karena itu menjadi beban bagi dua negara.

Baca Juga:  Kementerian P2MI Kolaborasi dengan Lembaga Dakwah PBNU

Di sisi lain, Datuk Sri Stephen Rundi Anak Utom menambahkan, pihaknya membutuhkan tenaga kerja terampil dari Indonesia untuk sama-sama membangun Sarawak menjadi wilayah yang maju.

“Kita juga berbincang juga bukan hanya terhadap pada pekerja-pekerja ladang, tapi juga pekerja profesional, seperti dokter hewan dan juga engineer dan sebagainya. Supaya kita dapat bersama, terus pergi dipanggil workforce untuk membangunkan Sarawak,” katanya.

Datuk Sri Stephen Rundi Anak Utom menyebutkan, pihaknya tidak sabar untuk datang ke Indonesia guna melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait perluasan sektor penempatan pekerja migran Indonesia di Sarawak.

“Saya telah pun dijemput untuk melawat Indonesia. Untuk mengetahui lebih lanjut lagi, kita juga akan mengadakan MoU, supaya pengambilan kerja dan kerja yang diambil ini kita dapat konsolidasi kebajikan dan kepastian,” jelasnya. I

Kirim Komentar