INDONESIA DAN UCLG MOU TINGKATKAN PARTISIPASI PEMKOT DAN DAERAH DALAM 10TH WORLD WATER FORUM 2024

Pemerintah Indonesia, United Cities and Local Governments (UCLG) dan World Water Council (WWC) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) kerja sama penyelenggaraan World Water Forum Ke-10 pada Local and Regional Governments Day UN 2023 Water Conference di New York, Amerika Serikat, Rabu (22/3/2023).

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono selaku Wakil Ketua Komite Nasional Penyelenggaraan World Water Forum Ke-10, Sekretaris Jenderal UCLG Emilia Saiz dan Presiden WWC Loic Fauchon.

Kesepakatan ini bertujuan untuk memobilisasi para pemangku otorita di tingkat daerah atau kota untuk berpartisipasi aktif dalam World Water Forum Ke-10 Tahun 2024 di Bali.

Sebagai informasi, UCLG adalah asosiasi organisasi pemerintah daerah yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berpusat di Barcelona, Spanyol.

Asosiasi ini bertujuan untuk membantu memfasilitasi pemerintah kota dan daerah untuk melakukan fungsinya dalam mengembangkan potensi daerahnya.

Menteri Basuki mengatakan bahwa pemerintah kota dan daerah memainkan peran penting dalam memastikan akses air bersih dan sanitasi, perencanaan dan manajemen perkotaan, serta wilayah untuk mencapai sasaran SDG ke-6, yaitu air bersih dan sanitasi layak.

“Oleh karenanya, kami menyambut baik peran dan keberadaan UCLG untuk menjadi bagian penting dari proses menuju World Water Forum ke-10 yang akan menyoroti peran pemerintah daerah dalam memajukan sektor air,” ungkap Menteri Basuki.

Dia menjelaskan, kesepakatan kerja sama ini mencerminkan komitmen bersama untuk melaksanakan kebijakan air dan sanitasi dan memastikan implementasi SDG ke-6 yang membumi pada tingkat lokal.

Menteri Basuki menuturkan, air sangat penting bagi banyak aspek kehidupan kita. Namun, dia menambahkan, pencapaian target global SDG ke-6 masih jauh dari harapan.

Baca Juga:  WALI KOTA DAN BUPATI BEKASI DAMPINGI MENKOMARVEST TINJAU LANJUTAN JALAN TOL BECAKAYU

Tujuh tahun lagi hingga batas waktu agenda tahun 2030, tapi lebih dari satu miliar orang di dunia masih kekurangan akses fasilitas air dan sanitasi yang aman.

“Masih banyak yang harus dilakukan, kita harus bertindak cepat dengan urgensi. Masalah air dan sanitasi harus dikelola bersama di semua tingkatan, mulai dari kepala negara, menteri, parlemen, pengelola wilayah sungai, serta pemerintah kota dan daerah. Itulah sebabnya kami mendorong terwujudnya kesepakatan kerja sama ini,” tutur Menteri Basuki.

Sebagai tuan rumah World Water Forum Ke-10 pada tahun 2024, Menteri Basuki menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan semua hasil pembahasan pada UN 2023 Water Conference ini dan memastikan komitmen ini diterjemahkan ke dalam tindakan dan aksi konkret.

“Dengan tema Water for Shared Prosperity, World Water Forum 2024 bertujuan untuk memperkuat kemitraan multi stakeholder sektor air secara global, termasuk menciptakan sinergi yang kuat antarpemerintah daerah. Saya berterima kasih atas kesempatan dan inisiatif kerja sama yang baik ini untuk mencapai tujuan SDGs bersama-sama,” ungkap Menteri Basuki. I

 

 

Kirim Komentar