Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara penghasil tangkapan tuna terbesar di dunia, yang menjadikan Indonesia sebagai produsen terbesar tuna dunia.
Menurut Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekonomi, Sosial, Budaya Trian Yunanda, data dari Badan Pangan Dunia (FAO) pada tahun 2022 menunjukkan volume tangkapan tuna Indonesia mencapai 752.118 ton.
Angka tersebut melampaui Taiwan yang berada di posisi kedua dengan selisih lebih dari 50%, diikuti Jepang di posisi ketiga.
“Data hasil tangkapan kita ini merupakan yang terbesar di dunia. Ini meliputi tiga samudera utama, yaitu Samudera Hindia, Pasifik dan Atlantik,” katanya.
Trian menjelaskan, total volume hasil tangkapan tuna dunia pada tahun 2022 adalah sekitar 5,2 juta ton.
Dengan demikian, lanjutnya, kontribusi Indonesia mencapai kurang lebih 15% dari total produksi global.
Dia menjelaskan, sektor perikanan tuna juga memberikan kontribusi signifikan terhadap nilai ekspor Indonesia.
Pada tahun 2024, nilai ekspor hasil produksi perikanan secara keseluruhan mencapai US$5,9 miliar atau sekira Rp98,14 triliun.
Dari jumlah tersebut, komoditas tuna, cakalang dan tongkol menjadi penyumbang terbesar dari hasil tangkapan di laut dengan volume mencapai 278.000 ton dan nilai ekspor sebesar US$1,03 miliar atau sekira Rp17,1 triliun.
Trian menambahkan, keunggulan Indonesia sebagai produsen tuna terbesar dunia tak terlepas dari posisi geografis yang strategis.
“Wajar kalau kita merupakan produser tuna terbesar di dunia, karena kita tahu semua, kita berada tepat di dua persinggungan samudera yang memiliki produk tuna terbesar di dunia yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik,” tuturnya.
Dia menyebutkan, hampir semua jenis sumber daya tuna saat ini tersebar di seluruh Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Indonesia, termasuk di Laut Natuna yang sebelumnya tidak dikenal sebagai wilayah tangkapan tuna.
“Ini diduga terkait dengan perubahan musim dan perubahan iklim yang mempengaruhi distribusi hasil tangkapan,” ungkapnya.
Indonesia berhasil menambah kuota tangkapan tiga jenis tuna pada Sidang Indian Ocean Tuna Commission (IOTC) di La Reunion, Prancis pada 7 – 17 April 2025.
Kuota penangkapan ikan big eye tuna naik 2.791 ton, menjadi 21.396 ton untuk periode 2026 – 2028 dan kuota skipjack tuna atau cakalang ditetapkan menjadi 138.000 ton, sedangkan penyesuaian kuota yellowfin tuna telah disepakati menjadi 45.426 ton untuk tahun 2025. I