Ini Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana pada 4 Mei 2025

Sejumlah wilayah di Indonesia masih dilanda kejadian bencana hidrometeorologi basah, berikut laporan yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Sabtu (4/5).

Banjir yang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang cukup lama, melanda Kota Tomohon, Sulawesi Utara pada Kamis (1/5) pukul 18.30 WITA.

Peristiwa ini terjadi di Kelurahan Rurukan dan Kelurahan Rurukan Satu di Kecamatan Tomohon Timur, Kelurahan Matani Satu di Kecamatan Tomohon Tengah dan Kelurahan Walian Satu serta Kelurahan Walian Dua di Kecamatan Tomohon Selatan.

Berdasarkan data yang diterima BNPB dilaporkan 37 kepala keluarga (KK) atau 122 jiwa terdampak, untuk kerugian material tercatat sebanyak 37 rumah, 1 unit jembatan rusak sedang, lima akses jalan dan satu fasilitas ibadah terdampak.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohon memberikan bantuan berupa 30 lembar matras dan 30 selimut kepada warga terdampak dan terus berkoordinasi dengan instansi terkait.

Gempa bumi berkekuatan 6.0 Magnitudo terjadi di wilayah Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo pada Sabtu (3/5).

Titik lokasi terjadinya gempa bumi ini berada di 35 KM Barat Laut Pohuwato – Gorontalo, 56 KM Tenggara Buol – Sulawesi Tengah, 78 KM Barat Laut Boalemo – Gorontalo pada 0.55 Lintang Utara, 121.64 Bujur Timur dengan kedalaman 97 KM dan berpusat di darat, sehingga tidak berpotensi tsunami.

Dilaporkan satu kepala keluarga terdampak dan satu warga luka ringan, untuk kerugian material tercatat satu rumah warga dan satu fasilitas pendidikan rusak ringan di Kabupaten Pohuwato.

Gempa bumi juga dirasakan kuat selama dua detik hingga detik di wilayah Kabupaten Boalemo, Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo dan di wilayah Kabupaten Buol serta Kabupaten Toli Toli Provinsi Sulawesi Tengah.

Baca Juga:  Ini Progress Pembangunan dan Renovasi Pusdalops di Provinsi Jawa Timur

BPBD Kabupaten Pohuwato terus lakukan koordinasi dengan instansi terkait dan lakukan asesmen.

BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam mengantisipasi ancaman potensi risiko bencana hidrometeorologi basah.

Segera lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika terjadi hujan deras lebih dari satu jam dan jarak pandang kurang dari 100 meter.

Pemerintah daerah diminta untuk segera memeriksa kesiapan perangkat, personel dan sumber daya guna menghadapi potensi darurat.

Masyarakat diharapkan untuk selalu mengikuti arahan pemerintah dan tidak termakan dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. I

Kirim Komentar