Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung 10 perusahaan rintisan (startup) lokal Indonesia di ajang internasional “South by Southwest Online Creative Industries Exhibition 2022” yang digelar pada 11-20 Maret 2022.
South by Southwest Online Creative Industries Exhibition adalah sebuah pemeran industri kreatif kelas dunia yang diselenggarakan di Austin, Texas, Amerika Serikat.
Pameran ini mempertemukan para perusahaan rintisan maupun perusahaan yang sudah mapan untuk membangun jaringan dan peluang investasi.
Sebanyak 10 startup dari Indonesia yang berkesempatan mengikuti ajang tersebut terdiri dari aplikasi PeduliLindungi yang merupakan aplikasi kesehatan unggulan yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan untuk melacak dan
mengendalikan penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Kemudian, sembilan startup lainnya yang terpilih adalah Ruangguru, Eresto, Everidea Interactive, Lokapoin, Omni Hotelier, Ruang Halal, Sahabat Gemarikan, Tiga Token Digital, dan UMG Idealab.
Kesepuluh startup akan ditampilkan secara menarik dalam kemasan Paviliun Indonesia dengan 360 virtual exhibition platform yang dapat diakses publik secara luas melalui laman sxsw.indonesia.travel.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, tahun ini merupakan ke-6 kalinya Indonesia menjadi peserta dan menampilkan sejumlah startup dengan mengusung tema “Exploring Digital Wonders of Indonesia”.
“Pemilihan tema dan startup terpilih merupakan hasil kolaborasi Kemenparekraf/Baparekraf dengan berbagai kementerian/lembaga dan pihak terkait,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam Press Conference SXSW 2022 secara daring di Jakarta, Selasa (8/3/2022).
Kolaborasi itu meliputi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perindustrian, Badan Riset dan Inovasi Nasional, serta Sekretariat Bali Startup Summit untuk mengajak dunia mengenal lebih banyak potensi ekonomi kreatif Indonesia khususnya subsektor aplikasi.
“Tema kali ini adalah Exploring Digital Wonders of Indonesia, karena ini diadaptasi dari wonderfull Indonesia sebagai brand pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia,” jelas Sandiaga.
Lebih lanjut, Menparekraf menambahkan, pendukungan South by Southwest Creative Industries Expo 2022 ini selaras dengan isu yang diangkat pada forum Presidensi G20 Indonesia, yakni transformasi digital terutama pada kesadaran akan kesehatan global.
“Semangat digitalisasi merupakan salah satu isu prioritas Presidensi G20. Kita perlu berbangga bahwa Indonesia merupakan salah satu negara ASEAN yang masuk dalam G20, semoga kedepan makin besar andil Indonesia dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih inklusif bagi semua kalangan,” katanya.
Sandiaga juga mengapresiasi 10 startup yang telah bertahan di tengah pandemi Covis-19, dan berjuang pada perhelatan South by Southwest Online Creative Industries Exhibition 2022.
Sementara itu, Plt Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya menyampaikan berdasarkan data dari Startup Genome dalam publikasi The Global Startup Ecosystem Report (GSER) 2021, Jakarta menempati posisi ke-3 dalam kategori Top 100 Emerging Ecosystems mengalahkan Kuala Lumpur, Ho Chi Minh City, Bangkok, Manila, dan Hanoi di wilayah Asia Tenggara.
“Ini menunjukkan bahwa mesin perkembangan startup di Indonesia sudah panas sehingga diharapkan dapat melaju cepat sesuai perkembangan dunia,” ungkapnya.
Nia menyatakan, konsistensi kehadiran Indonesia pada pameran internasional seperti ini sangat diperlukan untuk menunjukkan bahwa industri kreatif Indonesia memiliki kesiapan dan daya saing tinggi untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih maju.
“Kita berharap upaya pemerintah untuk membawa startup Indonesia menembus pasar global dapat berhasil dan berujung pada business deal untuk pengembangan lanjutan perusahaan mereka,” jelasnya.
Senada dengan Nia, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Yuana Rochma Astuti berharap 10 startup Indonesia yang merupakan perusahan terbaik yang telah diseleksi dan dibina, bisa mendapatkan business deal untuk pengembangan dan peningkatan perusahaan.
“Sebanyak 10 perusahaan ini adalah tindak lanjut dari program binaan. Jadi setelah kami dibina, dibesarkan, difasilitasi, target jangka panjangnya adalah deal investasi. Kita juga berharap eksposur perusahaan Indonesia bisa maksimal,” tuturnya. I