Kemenparekraf Siap Beri Pelatihan dan Pendampingan SDM Pengelola Sarhunta

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyatakan kesiapannya memberikan program pelatihan dan pendampingan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata dalam pengelolaan sarana hunian pariwisata (Sarhunta) milik masyarakat.

Pengelolaan sarhunta ini di antaranya homestay yang berada di kawasan destinasi super prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, upaya ini dilakukan agar para pengelola homestay dapat mengoptimalkan fungsi hunian dan mampu memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan standar internasional.

“Dengan begitu kepuasan wisatawan akan meningkat dan akan berdampak pula pada peningkatan length of stay, sehingga kebangkitan dan pemulihan ekonomi dapat terwujud,” ujarnya usai meninjau Andira Homestay, di Labuan Bajo NTT, Kamis (27/1/2022).

Turut mendampingi Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu, Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf/Baparekraf Wawan Gunawan, Diektur Utama BPOLBF Shana Fatina, Kasie Pelaksanaan Wilayah II Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Nusa Tenggara II Herman Rohi, Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi NTT, Dodi Kurniadi, dan Pemilik Andira Homestay Dewi Sukarti.

Sandiaga menyatakan, sarhunta menjadi wujud ikon dari pariwisata yang berkeadilan dan pemerintah ingin masyarakat ikut andil, serta merasakan manfaat dari destinasi super prioritas, dari sisi penghasilan dan penciptaan akomodasi.

“Kemenparekraf melalui Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores akan memastikan pelatihan dan pendampingan untuk pengelolaan dan Pak Vincent (Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf) juga akan memastikan pemasaran, karena baru satu dua yang menginap di sini. Jadi ke depan harus lebih banyak,” tuturnya.

Misalnya Andira Homestay yang merupakan satu sarhunta yang dibangun oleh Kementerian PUPR. Hingga kini Kementerian PUPR telah membangun 261 unit sarhunta di Labuan Bajo.

Baca Juga:  KTT G20 Beri Berkah bagi Pelaku Pariwisata di Bali

Namun, Sandiaga menambahkan, untuk membimbing masyarakat agar dapat meningkatkan inovasi, kreativitas, dan kualitas dalam pengelolaan homestay, dibutuhkan kerja sama dengan kementerian/lembaga terkait.

“Oleh karena itu, Kemenparekraf/Baparekraf akan berperan dalam kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu,” jelasnya.

Andira Homestay memiliki lima buah kamar, yang terdiri dari tiga kamar di lantai 1 dan dua kamar di lantai dua. Untuk harga kamar di lantai 1 sebesar Rp180.000/malam dan harga kamar di lantai 2 sebesar Rp220.000/malam.

“Saya meyakini sarhunta yang dibangun oleh PUPR dan sekarang siap untuk dikolaborasikan dengan kami di Kemenparekraf akan menjadikan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu, karena G20 akan segera hadir di sini,” katanya.

Namun, lanjut Sandiaga, pelayanannya harus ditingkatkan, disediakan makan pagi, jangan lupa sprei, dan selimut warnanya putih, dan handuknya juga putih, juga dilengkapi kursi dan jaringan wifi.

“Nanti ini kita akan bekerja sama dengan konsep ‘geber’ gerak bersama, ‘gercep’ gerak cepat, dan ‘gaspol’ garap semua potensi lapangan kerja,” ungkapnya. I

 

 

Kirim Komentar