KEMENTERIAN PUPR SELESAIKAN LUMBUNG AIR SUKODONO UNTUK DUKUNG PENGEMBANGAN FOOD ESTATE MANGGA

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan Lumbung Air Sukodono di Kabupaten Gresik yang dibangun sejak 2016 guna mendukung pengembangan lumbung pangan (food estate) hortikultura di kawasan perdesaan yang komoditas utamanya buah mangga.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, penyediaan sarana dan prasarana air salah satunya melalui pembangunan embung untuk ketahanan air dan ketahanan pangan.

“Saya pesan tolong lebih dilakukan penghijauan di sekitar embung, terlebih lokasinya berdekatan dengan perkebunan mangga,” ujarnya saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau lokasi Lumbung Air/Embung Sukodono dan pengembangan Food Estate Mangga di Gresik, Jawa Timur, Senin (22/8/2022).

Presiden Jokowi juga didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.

“Saya berada di Kabupaten Gresik untuk melakukan penanaman mangga di kurang lebih total 1.000 hektare di empat kecamatan. Kita harapkan food estate ini ada yang milik rakyat dan swasta semua terintegrasi dengan embung yang dibangun di sini,” tuturnya.

Presiden berharap dengan pengelolaan yang terintegrasi tersebut, pengembangan food estate mangga di Gresik dapat membantu mendorong ekspor buah mangga ke mancanegara.

“Yang kita inginkan di sini, kita tanam sekarang, tiga tahun lagi bisa berbuah sebagian untuk di ekspor dan sebagian untuk keperluan domestik. Karena mangga untuk ekspor masih kurang,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Air Tanah dan Air Baku Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Agus Rudyanto menyatakan, lumbung air tersebut memiliki luas genangan 28,65 hektare dan total volume tampungan dari kolam lumbung 1, lumbung 2, lumbung 3, serta kolam penenang sebanyak 1,6 juta m3.

“Embung ini diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan air pertanian lahan irigasi seluas 2.233 hektare,” ungkapnya.

Baca Juga:  HOMESTAY DI MANDALIKA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL

Agus menuturkan, dari total luas daerah irigasi 2.233 hektare, sebanyak 250 hektare akan ditanami mangga oleh PT Galasari selaku pengelola perkebunan mangga dan sisanya nanti sekitar 1.900 hektare untuk tanaman hortikultura lainnya untuk para petani sekitar.

“Irigasi Sukodono dibagi menjadi tiga blok yakni blok kiri, tengah dan kanan. Blok kiri untuk lahan irigasi sekitar 900 hektare. Saat ini, BBWS Bengawan Solo sudah membangun jaringan irigasinya berupa box-box untuk menyalurkan air sebanyak kurang lebih 36 buah,” ungkapnya.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Maryadi Utama menambahkan, selain untuk irigasi, lumbung air ini juga difungsikan untuk pemenuhan air baku sebesar 30 liter/detik bagi sembilan desa yang berada di dua kecamatan.

“Saat ini, pada tahun 2022, sedang dilakukan rehabilitasi embung untuk penanganan longsor, ditargetkan rampung pada akhir 2022. Untuk ke depannya sesuai arahan Menteri PUPR pengelolaan air bakunya akan bekerja sama dengan Perum Jasa Tirta,” katanya. I

 

Kirim Komentar