KEMENTERIAN PUPR SELESAIKAN REVITALISASI SITU BAGENDIT

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan revitalisasi Situ Bagendit di Garut, Jawa Barat.

Penataan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Garut pada 26 April 2019.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, ketersediaan infrastruktur yang memadai akan mempercepat pengembangan destinasi wisata.

“Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali,” ujarnya.

Penataan Situ Bagendit dimulai pada November 2020 dan selesai pada tahun 2022.

Anggaran penataan kawasan bersumber dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp87,73 miliar yang dilaksanakan secara Multi Years Contract (MYC) 2020-2021 dengan kontraktor pelaksana PT Adhi Karya.

Penataan Situ Bagendit dilakukan di atas lahan seluas 2,8 hektare yang terbagi dalam enam zona.

Zona 1 untuk wisata publik, Zona 2 area kuliner, Zona 3 area green school, Zona 4 area komersil, Zona 5 area water sport, dan Zona 6 area masjid, serta konservasi.

Ruang lingkup pekerjaan di antaranya meliputi pembangunan jogging track sepanjang 6 km, taman teratai, taman bermain, pusat kuliner, restoran, masjid terapung, dan jembatan swafoto.

Menurut Kepala BPPW Jawa Barat Oscar Siagian, revitalisasi Situ Bagendit merupakan kolaborasi antara Kementerian PUPR, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Garut.

“Dalam penataan kawasan ini, Kementerian PUPR juga melibatkan Ditjen Sumber Daya Air melalui Balai Besar WIlayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung,” jelasnya.

Oscar menambahkan, BPPW Jawa Barat melakukan pembangunan di atas permukaan, yaitu penataan kawasan, sedangkan BBWS Cimanuk Cisanggarung melaksanakan pembangunan di badan air dan di batas sempadan guna menjaga keberlanjutan fungsi situ terhadap pelayanan SDA.

Baca Juga:  KEMENTERIAN PUPR TARGETKAN SPAM REGIONAL BANJARBAKULA LAYANI 74.202 SR PADA TAHUN 2024

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut berperan dalam menertibkan keramba apung yang menjamur di Situ Bagendit.

Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung Ismail Widadi menuturkan, Situ Bagendit sebagai kawasan lindung yang dimanfaatkan pula sebagai kawasan wisata fungsinya harus berjalan beriringan antara fungsi untuk memelihara dan menjaga kelestarian lingkungan dan fungsi ekonomi.

“BBWS Cimanuk Cisanggarung melakukan perlindungan dan pelestarian sebagai bentuk kegiatan konservasi melalui pengelolaan sarana dan prasarana di badan air di batas sempadan guna menjaga keberlanjutan fungsi situ terhadap pelayanan sumber daya alam,” ungkapnya.

Kawasan Situ Bagendit sudah dibuka untuk masyarakat umum pada libur Lebaran 2022 dan mendapatkan antusiasme yang besar dari masyarakat.

Berdasarkan data Pemkab Garut, pada hari kedua libur Lebaran pengunjung Situ Bagendit mencapai 10.000 orang dengan harga tiket Rp10.000 untuk dewasa dan Rp5.000 untuk anak-anak. I

 

 

Kirim Komentar