Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan jaringan jalan dan jembatan untuk meningkatkan konektivitas Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
Pada tahun 2020-2021, penanganan jalan dan jembatan dilaksanakan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-D.I. Yogyakarta, Ditjen Bina Marga sepanjang 72,93 km dengan total anggaran sebesar Rp357,06 miliar.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, ketersediaan infrastruktur jalan yang memadai akan mengubah wajah kawasan, sekaligus mempercepat pengembangan destinasi wisata Borobudur dan meningkatkan layanan bagi wisatawan mencapai lokasi wisata.
“Layanan jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian lokal di kawasan wisata,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Pelaksanaan peningkatan konektivitas DPSP Borobudur dilakukan melalui pekerjaan pelebaran jalan, rekonstruksi jalan, pemeliharaan rutin, rehabilitasi trotoar dan drainase, serta pembangunan jembatan. Penanganan dilaksanakan secara bertahap pada 2020-2021 melalui tujuh paket pekerjaan.
Pada Tahun Anggaran (TA) 2020 telah selesai empat paket pekerjaan penanganan jalan dan jembatan sepanjang 35,40 km dengan nilai kontrak sebesar Rp178,82 miliar.
Empat paket pekerjaan telah diserahterimakan, yakni pelebaran Jalan Sentolo-Nanggulan-Dekso sepanjang 15,6 km, preservasi Jalan Yogyakarta-Tempel-Pakem-Prambanan sepanjang 2,4 km, preservasi Jalan Pringsurat-Secang-Keprekan sepanjang 8,50 km, dan preservasi Jalan Keprekan-Muntilan-Salam (Batas DIY) sepanjang 8,59 km.
Pada TA 2021, dilanjutkan penanganan tiga paket pekerjaan jalan dan jembatan sepanjang 37,53 km dengan anggaran sebesar Rp178,23 miliar, meliputi rehabilitasi Jalan DPSP Borobudur sepanjang 24,4 km, preservasi Jalan Keprekan Borobudur sepanjang 12,8 km, dan pembangunan Jembatan Kali Progo Cs sepanjang 160 meter berupa penanganan Jembatan Kali Elo Mendut di Kabupaten Magelang sepanjang 40 meter.
Peningkatan konektivitas DPSP Borobudur sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo untuk menciptakan kawasan pariwisata baru atau 10 Bali Baru yang dapat menjadi lokomotif perekonomian Indonesia dengan menarik investasi baru dan menambah lapangan kerja, serta meningkatkan jumlah wisatawan.
Penataan trotoar, pembangunan jembatan, dan pedestrian tetap memperhatikan aspek estetika yang serasi dengan upaya pelestarian kawasan Borobudur sebagai Situs Warisan Budaya Dunia (World Heritage Site). I