Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penataan di kawasan Pura Besakih di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Penataan kawasan Pura Besakih tersebut dilakukan di dua area, yaitu area Bencingah dan area Manik Mas.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Bali I Wayan Koster meresmikan penataan Kawasan Suci Pura Besakih itu.
Menurut Presiden, Pura Besakih merupakan pura yang sangat disucikan oleh umat Hndu di seluruh Indonesia.
Sejak dulu, Pura Besakih selalu ramai dikunjungi oleh umat Hindu dan wisatawan. Terlebih, kalau sedang ada upacara besar, seperti upacara Ida Bhatara Turun Kabeh yang diselenggarakan setiap sasih kadasa.
Saat itu, umat Hindu dari berbagai penjuru di Indonesia akan berbondong-bondong datang untuk melakukan persembahyangan.
Presiden menilai, kedatangan umat dan pengunjung yang semakin banyak tanpa diimbangi dengan penataan, tanpa ada antisipasi ke depan, akan menimbulkan kesemrawutan dan ketidaknyamanan.
Oleh sebab itu pada tahun 2021, Kepala Negara merintahkan dan meminta pada Menteri PUPR, untuk melakukan penataan di Kawasan Suci Pura Besakih ini bersama-sama dengan Gubernur Provinsi Bali.
“Penataan dilakukan dengan membangun berbagai infrastruktur pendukung agar masyarakat semakin nyaman saat bersembahyang dan Pura Besakih tetap terjaga kesuciannya,” jelas Jokowi.
Menteri Basuki menyatakan, pembangunan fasilitas pendukung pada kawasan dengan lahan seluas 78.827 m2 dan bangunan seluas 87.464 m2 ini meliputi Gedung Parkir yang dapat menampung 1.268 motor, 1.409 mobil, 66 bus dan 45 sepeda. Kemudian, Pembangunan Kios yang meliputi 267 kios besar dan 198 kios kecil.
Dilakukan pula pembangunan pedestrian, pura, sekolah dasar, puskesmas, rumah dinas, kantor desa, kantor manajemen operasional, dining area dan bar.
Kemudian, pembangunan fasilitas umum meliputi 274 toilet, 215 kursi audiovisual, dua akses lift, taman bermain seluas 129 m2, dua bale pasandekan, dua bale gong, satu bangunan TPS dan satu powerhouse.
“Penataan Kawasan Pura Besakih juga dilengkapi dengan pekerjaan pelataran, penataan landscape, pekerjaan artwork, relief dan patung, serta instalasi smart parking dan solar panel,” tutur Menteri Basuki.
Gubernur Bali I Wayan Koster berterima kasih kepada Presiden Jokowi dan Kementerian PUPR, karena telah melaksanakan dengan baik Penataan Kawasan Pura Besakih.
“Kami berupaya dengan arahan Presiden dan Menteri PUPR untuk membangun Kawasan Suci Pura Besakih ini secara komprehensif. Tampilan bangunan sangat berkualitas, terlihat selaras dengan kesucian Pura Besakih serta Gunung Agung,” jelasnya.
Wayan Koster menambahkan, penataan kawasan Pura Besakih ini akan memberi manfaat besar bagi masyarakat Bali, terutama dalam melaksanakan kegiatan upacara keagamaan.
Total anggaran untuk pembangunan semua fasilitas sebesar Rp911 miliar yang bersumber dari APBN sebesar Rp428 miliar dan APBD sebesar Rp483 miliar.
“Penataan kawasan ini akan memberi manfaat besar bagi masyarakat Bali dalam melaksanakan upacara serta akan menjadi warisan dan kenangan bagi generasi masa depan,” jelasnya.
Presiden Jokowi juga berpesan terkait dengan pengelolaan dan perawatan Kawasan Pura Besakih. Menurut Presiden Jokowi, membangun fasilitas yang bagus dan megah akan lebih mudah daripada mengelola dan merawatnya.
“Harus diikuti dengan pengelolaan yang baik dan profesional, harus disiapkan manajemen dengan kompetensi yang baik, sehingga mampu menjembatani kepentingan yang ada. Libatkan juga desa dan desa adat Besakih, beri kesempatan pada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan berkontribusi,” pesan Presiden.
Penataan Kawasan Pura Besakih dilakukan oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) selaku kontraktor pelaksana, PT Yodya Karya dan PT Ciriajasa Cipta Mandiri sebagai konsultan Manajemen Konstruksi.
Selain itu, gedung parkir motor, kios dan ruang audio visual juga disiapkan melalui dana APBD Provinsi Bali yang dilaksanakan oleh PT Waskita Karya.
Turut mendampingi Menteri Basuki, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Bina Penataan Bangunan Boby Ali Azhari, dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan dan Jembatan Jawa Timur-Bali Apri Artoto. I