KEMENTERIAN PUPR TERUS EKSPLORASI INOVASI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengeksplorasi berbagai inovasi pembiayaan (innovative financing) pembangunan infrastruktur untuk mengatasi keterbatasan Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN) dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan penerapan skema innovative financing di Kementerian PUPR telah membantu menuntaskan banyak tugas besar pembangunan infrastruktur yang tidak dapat terselesaikan hanya melalui pendanaan APBN.

“Inovasi pembiayaan tidak hanya Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), tapi juga seperti skema pendanaan pengadaan tanah melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), termasuk penerapan Dana Talangan Tanah (DTT),” katanya saat diskusi panel dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam HUT PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) ke-13 di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Menurut Menteri Basuki, pembiayaan tersebut untuk mengatasi terbatasnya anggaran pemerintah untuk pengadaan tanah dan melalui inovasi pengadaan tanah dan DTT, Jalan Tol Trans Jawa dapat terselesaikan pada tahun 2019,” jelasnya.

“Inovasi pembiayaan yang telah diterapkan adalah cross subsidy lelang. Untuk mempercepat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, Kementerian PUPR menerapkan inovasi lelang proyek dengan tawaran siapa yang mampu membangun Tol Trans Sumatera terpanjang, akan menjadi pemenang lelang,” tuturnya.

Saat itu, Kementerian PUPR menerapkannya melalui lelang pembangunan lima ruas jalan tol di Trans Jawa di antaranya Jalan Tol Semarang Batang dan Serang-Panimbang dan mendapat 83 km yang digunakan untuk membangun Trans Sumatera.

Selain itu, Menteri Basuki menegaskan, terdapat skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) berupa Availability Payment.

Skema tersebut tidak hanya untuk pembangunan, tapi sampai pada pemeliharan jalan. “Kementerian PUPR menerapkannya untuk pemeliharaan Jalan Lintas Timur (Jalintim) Riau, Jalintim Sumatra Selatan, dan Duplikasi dan/atau Penggantian Jembatan CH di Pulau Jawa,” ungkapnya.

Di sektor air minum, melalui skema pembiayaan inovatif, Kementerian PUPR memberi dukungan solusi kebutuhan air bersih untuk DKI Jakarta melalui dua proyek KPBU Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional, yaitu SPAM Regional Jatiluhur I sebesar 4.000 liter/detik dan SPAM Regional Karian Serpong sebesar 3.200 liter/detik.

KPBU SPAM Regional Djuanda yang saat ini sedang dalam tahap penyiapan direncanakan memiliki output sebesar 2.054 liter per detik.

Menteri Basuki mengungkapkan, sampai dengan saat ini, penjaminan PT PII terhadap proyek KPBU bidang PUPR telah mencapai 20 proyek senilai Rp205,43 triliun.

Proyek itu terdiri dari 15 proyek jalan tol, yaitu Jalan Tol Balikpapan Samarinda, Jalan Tol Manado-Bitung, Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, dan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi.

Ada juga proyek Jalan Tol Pandaan-Malang, Jalan Tol Batang- Semarang, Jalan Tol Semarang Demak, Jalan Tol Krian-Bunder, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Serang-Panimbang, Jalan Tol Cisumdawu, dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated.

Selanjutnya, dua proyek preservasi jalan, yaitu Jalintim Riau dan Jalintim Sumatra Selatan, satu proyek jembatan yaitu Duplikasi dan/atau Penggantian Jembatan CH di Pulau Jawa, dua proyek SPAM Regional, yakni SPAM Regional Jatiluhur I dan SPAM Regional Karian-Serpong.

“Dari 20 proyek itu, sebanyak 10 ruas jalan tol telah beroperasi baik sebagian maupun keseluruhan, dan 10 proyek lainnya sedang dalam tahap konstruksi, pengadaan tanah dan pemenuhan pembiayaan (financial close),” ujarnya. I

 

Kirim Komentar